10 Ton Oksigen Tiba di Kota Bandung, Langsung Didistribusikan ke RS Immanuel dan RS Al-Islam Bandung

- 6 Juli 2021, 21:13 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menerima satu tangki oksigen berkapasitas 10 ton dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) di Rumah Sakit Immanuel, Kota Bandung, Selasa, 6 Juli 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menerima satu tangki oksigen berkapasitas 10 ton dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) di Rumah Sakit Immanuel, Kota Bandung, Selasa, 6 Juli 2021. /Biro Adpim Jabar/Rizal/

BERITA KBB - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerima satu tangki oksigen berkapasitas 10 ton dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).

Tangki oksigen tersebut diterima langsung Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Rumah Sakit Immanuel, Kota Bandung, Selasa, 6 Juli 2021. Sebelum Pusri, Jabar juga sudah menerima oksigen dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

"Kami sangat berbahagia satu upaya untuk memperbaiki kebutuhan suplai oksigen dalam rangka dikirim ke rumah sakit yang membutuhkan membuahkan hasil," kata Emil. 

Baca Juga: Ikatan Cinta 7 Juli 2021, Mama Sarah jadi Tumbal Sifat Iblis Elsa, Dasar Anak Tidak Tahu Diri!

Emil menuturkan, oksigen tersebut akan didistribusikan ke dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Immanuel dan Rumah Sakit Al Islam Bandung. Setiap rumah sakit mendapat pasokan 5 ton oksigen.

"Satu kapasitas dari truk tangki ini sekitar 10 ton. Rumah sakit-rumah sakit seperti Immanuel ini memiliki penyimpanan kurang lebih 5-6 ton. Satu tangki ini akan kita bagi dua, satu Immanuel, satu ke Rumah Sakit Al Islam di Jalan Soekarno-Hatta," ucapnya.

Menurut Emil, lima sampai enam ton dapat mengisi 1.500 tabung oksigen. Dalam kondisi darurat, jumlah tersebut mencukupi kebutuhan oksigen sampai tiga hari ke depan. Oleh karena itu, ia berharap PT Pusri dapat mengirim oksigen setiap hari untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Jabar.

Baca Juga: Jumlah Hewan Kurban Diprediksi Akan Naik, Pelaksanaan Kurban di Tengah Pandemi Perlu Prokes Ketat

"5-6 ton ini bisa untuk 1.500 tabung yang dalam keadaan darurat karena banyaknya pasien yang membutuhkan kurang lebih tiga hari akan abis. Oleh karena itu kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mengirim secara rutin harian atau per dua hari menyuplai di Jabar," ucapnya.

"Kita dahulukan di rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan sehingga tidak ada kejadian di Jawa Barat ada yang meninggal dunia dikarenakan oksigennya habis," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah