20 Warga Jabar Terdeteksi Omicron di Bandara Luar Jabar, Gubernur Pastikan Belum Ada Transmisi Lokal

- 4 Januari 2022, 19:58 WIB
Penelit Ungkap Omicron Lebih Merusak ke Tenggorokan Dibandingkan Paru-Paru,  Hati-hati Lebih Mudah Menular!
Penelit Ungkap Omicron Lebih Merusak ke Tenggorokan Dibandingkan Paru-Paru, Hati-hati Lebih Mudah Menular! /Pixabay/Alexandra_Koch

BERITA KBB - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan 20 warga Jabar yang terinfeksi COVID-19 varian omicron terdeteksi di luar wilayah Jabar seperti bandara.

Adapun transmisi lokal di dalam wilayah Jabar hingga kini belum ditemukan. Namun seiring bertambah pasien COVID-19 omicron dan ada transmisi lokal di provinsi lain, warga agar waspada dan disiplin prokes.

"Hari ini tercatat (identitas KTP) warga Jabar yang datang dari luar negeri kemudian dikarantina dan diketahui terpapar omicron ada 20 orang, tapi tidak di level komunitas (transmisi lokal). Semuanya tersisir di batas negara yaitu di bandara, cuma KTP- nya tercatat sebagai warga Jabar," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (3/1/2022).

Baca Juga: Cegah Omicron Masuk Jabar dengan Perkuat 3T dan 5M

"Jadi omicron belum ada di tanah Jabar per hari ini, tapi yang KTP-nya Jabar sekarang dikarantina di Jakarta itu ada 20 orang," imbuhnya.

Saat ini 20 orang warga Jabar tersebut sedang menjalani karantina di Jakarta. Gubernur memastikan penularannya belum masuk ke transmisi lokal di wilayah Jabar.

"Belum ada di level penularan lokal, karena semua omicron ini rata rata orang orang yang berpergian dari luar negeri datang ke Indonesia beda sama Jatim dari Bali masuk ke Surabaya. Dari informasi yang saya terima, Jabar tidak begitu, banyak 20 tapi tidak beredar di komunitas, masih di karantina di batas negara yaitu di Jakarta, saya nyatakan belum ada transmisi lokal," jelas Gubernur.

Baca Juga: Varian Baru Delmicron, Perpaduan Antara Delta dan Omicron. Pakar: Keliru Itu!

Untuk mengantisipasi varian omicron, Pemda Provinsi Jabar telah menyiapkan instrumen pencegahan seperti yang dilakukan saat varian delta datang ke Indonesia.

"Pemda Provinsi Jabar selalu proaktif. Kami bersama tim Komite melakukan perhitungan 14 hari pasca-Nataru (Natal dan Tahun Baru), kami asumsikan jika terjadi berita buruk akan seperti apa, maka ketersediaan oksigen kita lakukan persiapan, semua diulang persiapan seperti delta," sebutnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x