Keluar Masuk Jabar? Manfaatkan Aplikasi SiManis

- 27 April 2022, 16:13 WIB
Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan bus program mudik gratis DKI Jakarta di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (27/4/2022).  Pemprov DKI Jakarta menyediakan 292 bus yang membawa warga mudik Lebaran 1443 H dengan tujuan Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa.
Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan bus program mudik gratis DKI Jakarta di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (27/4/2022). Pemprov DKI Jakarta menyediakan 292 bus yang membawa warga mudik Lebaran 1443 H dengan tujuan Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa. /Antara/Fakhri Hermansyah

Mobil diprediksi akan mencapai 28,6 persen sementara Motor sekitar 21,5 persen. Sisanya menggunakan kendaraan angkutan umum seperti bus kota (17,38%), kereta api (9,7%), pesawat (8,13%) dan sisanya lewat jalur laut/sungai.

Baca Juga: Catat, Ini Akses Tol Kota Bandung yang Bisa Digunakan Selama Mudik Lebaran 1443 Hijriah

Koswara menambahkan, total personel Dishub, baik di tingkat Jabar hingga kabupaten dan kota di Jabar yang akan bertugas selama arus mudik dan balik mencapai sekitar 4328 orang. Personel akan diturunkan di jalur mudik hingga di posko-posko sepanjang jalur mudik di Jabar dengan total posko sebanyak 226 titik.

Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi 49 titik kemacaten di Jawa Barat pada mudik mudik pertama saat pandemi COVID-19 ini. Berdasarkan pengalaman mudik sebelum pandemi, titik - titik langganan macet tercatat di 12 daerah yakni Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Bogor, Cianjur, Bekasi, Sukabumi, Bandung Subang, Purwakarta, dan Karawang.


Kebanyakan disebabkan aktivitas pasar tradisional dan pasar tumpah, terminal resmi dan terminal bayangan, persimpangan jalan, tanjakan, jalan berkelok - kelok, tempat wisata, atau hanya karena memang volume kendaraan yang meningkat.

Baca Juga: Khawatir Tinggalkan Rumah Saat Mudik? Jangan Risau, Polsek Cilandak Siapkan Layanan Titip Rumah, Ini Caranya

Koswara mencontohkan kemacetan sudah hampir pasti akan terjadi di daerah Limbangan, Garut namun hal itu sudah diantisipasi. "Di Limbangan, Kabupaten Garut ada tiga titik pasar. Kemacetan disebabkan banyak orang menyeberang. Nanti akan dibuat pembatasan agar tidak menyeberang sembarangan," ujarnya.

Kemudian di Cileunyi, kemacetan bisa saja terjadi akibat kebingungan pemudik membaca rambu lalu lintas akibat jalan layang yang abru saja dibuat. Sehingga nantinya akan ditambah rambu-rambu lalu lintas di sekitar exit tol Cileunyi.

"Kami juga menyiapkan Cisumdawu sebagai alternatif menuju Sumedang dan Majalengka, " katanya.

Baca Juga: Penerapan Tarif Tol Gratis Saat Mudik Lebaran 2022 akan Diatur Polri

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah