Lebih jauh lagi, Didi menyebut, gerakan ini merupakan upaya pembentukan karakter bagi anak.
Secara filosofis, ia menggambarkan, jalan kaki ke sekolah merupakan pembiasaan untuk membentuk karakter anak sehingga bisa bertanggung jawab.
“Kalau diantar kan sebut saja, cukup jadi penumpang, anak sudah sampai ke sekolah. Tapi kalau dibiasakan berjalan kaki, anak bertanggung jawab untuk bisa datang tepat waktu,” kata Didi.
Ia juga berharap, kegiatan ini tak sekadar jadi pembangunan infrastruktur, namun juga membangun kebiasaan baik.
Hal senada juga disampaikan Kepala Disdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar. Kata Hikmat, pendidikan dan pembangunan karakter anak adalah tanggung jawab bersama.
Baca Juga: Catat! Berikut Jadwal Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) Tingkat Provinsi dan Satuan Pendidikan
“Menerapkan karakter dan kebiasaan baik dilakukan sejak dini. Karena anak-anak ini adalah para pemimpin di kemudian hari,” ujarnya.***