Dukungan pemerintah, menurut Budi, amat krusial dalam mengekspor produk. Selain aspek legalitas, pelaku UMKM akan dapat dukungan pembiayaan sekaligus peningkatan kualitas produk, terutama soal pengemasan.
"Dukungan dari pemerintah itu, pertama, pendampingan bagaimana tata cara ekspor. Kemudian, secara teknis tata cara ekspor, kami ke Indag. Setiap dinas punya peran, termasuk Pemerintah Pusat, Pemda Provinsi, Pemda Kabupaten/Kota. Jadi, tidak terputus," ucapnya.
Baca Juga: Seribu Cangkir Kopi Gratis Dinikmati Pengunjung Bibit Ngora di Gedung Sate
Selain itu, Budi juga menuturkan bahwa ada dua hal yang harus dimiliki pelaku UMKM untuk memanfaatkan peluang ekspor. Pertama, produk yang berkualitas. Kedua, kontinuitas produksi.
"Pertanyaan kita, kualitas kita gimana? Setelah kualitas, kontinuitasnya gimana? Ekspor itu masalah besarnya bukan biaya, melainkan kualitas dan kontinuitas. Kualitas secara konsisten, dan kelangsungan produk setelah ada ekspor," ucapnya.
Jika deretan hal tersebut dapat terbangun, kata Budi, pelaku UMKM dapat memaksimalkan peluang ekspor. MT Farm sendiri mengekspor produk berupa rendang domba dan sapi dalam kemasan ke dua negara. Dalam satu bulan, MT Farm mengirim 1 kontainer ke setiap negara. Adapun dalam 1 kontainer tersebut berisi 72.000 kaleng rendang sapi dan domba yang bernilai Rp4,8 miliar. ***