Gempa 6,9 Magnitudo Bisa Terjadi Jika 3 Segmen Sesar Lembang Bergerak Bersamaan, Gempa Belum Bisa Diprediksi

- 26 Januari 2021, 12:18 WIB
Gempa 6,9 Magnitudo Bisa Terjadi Jika 3 Segmen Sesar Lembang Bergerak Bersamaan, Gempa Belum Bisa Diprediksi
Gempa 6,9 Magnitudo Bisa Terjadi Jika 3 Segmen Sesar Lembang Bergerak Bersamaan, Gempa Belum Bisa Diprediksi /BERITA KBB

 

BERITA KBB- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa bumi dari Sesar Lembang belum bisa diprediksi. Untuk itu, masyarakat diminta untuk jangan panik dengan adanya informasi hoaks soal pelepasan energi Sesar Lembang di tahun 2021.

"Gempabumi belum dapat diprediksi, sehingga informasi bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energi yang dikumpulkan sejak 2012 adalah informasi hoaks (tidak benar)," ucap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu ketika memberikan tanggapan terkait kegempaan Sesar Lembang, di Bandung, Selasa 26 Januari 2021.

Teguh mengatakan, Sesar Lembang merupakan sesar aktif dengan panjang sekitar 25-29 km yang terbagi menjadi 3 segmen. Berdasarkan kajian paleoseismik sesar Lembang mengalami pelepasan energi (gempabumi) tahun 1600.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini, Selasa 26 Januari 2021, Hati-hati Capricorn, Anda Mulai Diliputi Kecemburuan

Baca Juga: Jadwal acara di Trans TV, Selasa 26 Januari 2021, Sinopsis Drama Korea The Penthouse: War In Life Episode 2

"Jika 3 segmen sesar Lembang bergerak bersamaan akan menimbulkan gempabumi dengan kekuatan maksimum sekitar 6.8-6.9 Magnitudo," ucap Teguh Rahayu.

Dia menambahkan, hingga saat ini, aktivitas gempabumi terakhir yang terekam seismograf BMKG yaitu tahun 2010-2012 sebanyak 14 kejadian. Dari kejadian tersebut hanya 1 gempabumi yang dirasakan (28 Agustus 2011).

Baca Juga: Tayang Sekarang! Sinopsis dan Link Streaming FTV Bridesmaid Barbar, Dibintangi Farhan Rasyid dan Adinda Azani

"Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan, tetapi kapan terjadi dan besar magnitudo belum bisa diprediksi. Potensi kekuatan gempa maksimum dapat diketahui, tetapi energi yang dihasilkan bisa saja hanya 40 atau 50 persen dari energi maksimum," katanya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x