Petani di Lembang Meraup Jutaan Rupiah Setiap Minggu dari Sukulen dan Kaktus di Tengah Isu Resesi

- 10 Oktober 2020, 20:12 WIB
Atep merawat tanaman hiasnya, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 10 Oktober 2020
Atep merawat tanaman hiasnya, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 10 Oktober 2020 /Pikiran-Rakyat. Com/Rezkha

BERITA KBB - Meraup jutaan rupiah setiap minggunya, para petani sukulen dan kaktus di Lembang, Kabupaten Bandung Barat merasakan sisi positif pandemi Covid-19 di tengah isu resesi yang merebak.

Selama pandemi, saat masyarakat dianjurkan diam di rumah. Mereka mencari kegiatan untuk mengusir rasa bosan. Salah satunya adalah dengan merawat tanaman hias. Diantara banyak jenis tanaman hias, yang kini sedang banyak dicari itu adalah sukulen dan kaktus. 

Karena banyak dicari sedangkan persediaan barang semakin menipis, otomatis harga tanaman hias tersebut semakin meroket dan memberikan keuntungan bagi para petani. 

Baca Juga: Simulasi Dua Kekuatan PERSIB Persiapan Lanjutan Liga 1 Berjalan Sukses

Seperti yang dialami oleh Atep Kurniawan (45), salah seorang petani yang merasakan dampak positif kenaikan harga tanaman hias tersebut.

Atep mengaku semakin kewalahan untuk menyediakan pesanan konsumen, terlebih saat keunikan tanaman itu di unggah di kanal youtube "Kaktus Mania", para petani di kawasan tersebut makin dibanjiri pesanan. 

"Awalnya saya upload ke Youtube untuk keperluan edukasi saja, sekaligus mengenalkan jenis-jenis dan cara merawat sukulen ini. Tapi ternyata responnya positif dan banyak yang memesan," katanya.

Baca Juga: 7 Bantuan Pemerintah Ini Cair Oktober 2020, Mulai Kuota Internet, BLT, Bantuan UMKM, dll

Dengan sistem penjualan offline dan online, penjualan sukulen dan kaktus milik Atep kini sudah merambah ke luar negeri. "kemarin terakhir Malaysia sudah kontak, dia nonton youtube saya, tapi ada juga pembeli yang saya tolak karena permintaan masih banyak yang bisa dilayani," tambah Atep.

Untuk menyiasati melonjaknya permintaan, para para petani pun harus bertukar barang untuk menyesuaikan permintaan pasar.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x