Tokopedia dan Gojek Resmi Merger, Hampir Dinamai Tokek

- 17 Mei 2021, 14:48 WIB
GOTO
GOTO /

Berita KBB - Perusahaan Tokopedia dan Gojek resmi mengumumkan pengumuman pada Senin, 17 Mei 2021.

Dua perusahaan besar rintisan di Indonesia ini melakukan penggabungan dan membentuk konglomerasi baru.

Hasil survey untuk pemilihan nama perusahaan baru gabungan keduanya bocor di media sosial dan menjadi perbincangan hangat warganet.

Baca Juga: TPU di Jakarta Kembali Dibuka, Warga Bisa Kembali Ziarah Kubur

Dari gambar yang beredar, Tokopedia dan Gojek menyiapkan lima nama dan logo yang nantinya akan digunakan sebagai nama penggabungan keduanya.

Lima nama yang menjadi calon untuk nama grup Gojek dan Tokopedia tersebut adalah GoTo, Tokek, Tokojek, GoPed, serta GoGoPedia.

Hasil survei yang tersebar di media sosiala, GoTo menempati posisi pertama perolehan suara sebagai calon nama grup baru, diikuti oleh Tokek, Tokojek, GoPed, dan GoGoPedia.

Nama GoTo: Go Far, Go Together pun dipilih untuk grup kombinasi layanan Gojek dan Tokopedia tersebut, sesuai hasil survey yang diperoleh.

Baca Juga: Jajanan Jadul Lebaran yang Dirindukan Anak 90-an

Dikutip dari Antara, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo akan menjabat sebagai CEO Grup GoTo, sementara Presiden Tokopedia Patrick Cao sebagai Presiden GoTo.

Sementara itu Kevin Aluwi dan William Tanuwijaya masing-masing akan tetap sebagai CEO Gojek dan CEO Tokopedia.

“Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokpedia, dan GoTo Financial,” ucap Andre Soelistyo.

GoTo nantinya akan menggabungkan layanan e-commerce, pengiriman barang, transportasi, dan keuangan.

Andre Soelistyo menjelaskan bahwa mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia.

Baca Juga: 5 Buah-buahan yang Dapat Menurunkan Kadar Kolesterol Usai Lebaran

"Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara,” ujar Andre Soelistyo.

Kedepannya grup GoTo akan berkontribusi lebih dari dua persen kepada total PDB Indonesia, dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis dan bertumbuhnya ekonomi.

Grup GoTo telah mengantongi Gross Transaction Value (GTV) lebih dari 22 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun lalu, sementara jumlah transaksi lebih dari 1,8 miliar pada 2020.

Untuk pengguna aktif bulanan, GoTo memiliki lebih dari 100 juta pengguna, dan akan terus mengembangkan bisnis ke negara-negara tempat Gojek beroperasi.

Grup GoTo mendapatkan dana dari beragam investor, antara lain Alibaba Group, Astra International, Google, JD.(Com), Telkomsel, Temasek, Tencent, Facebook, PayPal, dan SoftBank Vision Fund 1.***

Editor: Asep Budiman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x