BERITAKBB – Laporan Shape Tomorrow mengidentifikasi 5 hambatan utama yang perlu diatasi brand agar terkoneksi dengan konsumen pascapandemi.
Kekacauan data, kurangnya kecepatan, kurangnya sumber daya, ketidakmampuan untuk membuktikan return of investment (ROI), dan ketidakpastian masa depan adalah hambatan-hambatan tersebut.
Risikonya lebih tinggi dari sebelumnya dalam hal mencapai kedekatan dengan konsumen, padahal brand yang customer centric tumbuh hampir tiga kali lebih cepat daripada rata-rata industri.
Di masa ketika konsumen melakukan lebih dari 4 juta interaksi dengan brand per hari, mengatasi kekacauan data menjadi prioritas bagi brand agar lebih dekat dengan konsumen.
Dengan melihat perbincangan sekitar 100 brand global selama 2 tahun terakhir, perusahaan consumer intelligence terkemuka Talkwalker mengidentifikasi ekspektasi atau harapan konsumen terhadap brand berdasarkan laporan terbarunya yang bertajuk Shape Tomorrow.
Hasil laporan itu terbagi dalam tiga kategori, yaitu ekspektasi konsumen yang berfokus pada diri sendiri (64%), masyarakat (35%), dan global (1%).
Baca Juga: Pemkot Bandung Siapkan Strategi Pemulihan Ekonomi
Sementara konsumen lebih menginginkan produk yang lebih inovatif, lebih cepat, dan lebih baik, analisis Talkwalker menunjukkan bahwa terjadi peningkatan permintaan konsumen terhadap brand untuk mengadvokasi keragaman dan inklusi, meningkatkan standar hidup karyawan, dan memastikan produknya dapat diterima oleh konsumen yang lebih luas.
Benjamin Soubies, Managing Director APAC & Jepang Talkwalker melihat adanya kesenjangan yang melebar antara apa yang disampaikan brand dan apa yang ingin didengar konsumen.