Kenali Toxic Positivity, Hal Positif yang Membuat Orang Tidak Sehat

31 Mei 2021, 09:53 WIB
Kenali Toxic Positivity , Hal Positif yang Membuat Orang Tidak Sehat /Pexels/RODNAE Production

 

BERITA KBB- Topik mengenai mental health (kesehatan mental) menjadi pembahasan yang banyak dibicarakan, khususnya untuk para millenials. Generasi gen Z mengeluhkan betapa mudahnya mereka merasa minder ketika bermain media sosial.

Mereka melihat banyaknya hal-hal indah yang terjadi di hidup orang lain, komentar netizen yang semakin kejam dan tidak punya filter hingga sikap kita sendiri yang terlalu mengambil hati dalam suatu kejadian semakin membuat kulitas kesehatan mental menurun.

Turunnya kesehatan mental ini biasanya diakibatkan oleh kondisi eksternal. Ketika kita merasakan emosi negatif berupa kemarahan, kekecewaan maupun kesedihan, biasanya orang-orang di sekitar kita menyuruh untuk bersikap seolah semuanya baik-baik saja, kita dituntut untuk pura-pura bahagia dan memendam emosi yang seharusnya dilampiaskan.

Baca Juga: Stefan William dan Caesar Hito, Bermusuhan di Sinetron Badai Pasti Berlalu SCTV, Akrab di Dunia Nyata

Padahal emosi ada bukan untuk ditekan. Hal inilah yang dinamakan fenomena toxic positivity.

Jika kita terbiasa mengubur emosi negatif dalam jangka waktu lama, bukan tidak mungkin suatu saat akumulasi energi negatif tersebut akan meledak-ledak di momen yang tidak tepat. 

Kita menjadi heran dengan respon diri sendiri ketika menghadapi hal sepele yang direspon berlebihan dengan emosi yang meledak-ledak. Setelah kejadian berlalu, kita akan merasa aksi tersebut tidak sesuai dan memalukan. Apakah Anda pernah mengalaminya? Bisa jadi hal itu adalah efek dari toxic positivity tadi.

Baca Juga: Profil dan Biodata Nanda Arsynta, Selebgram yang Jadi Istri dan Cinta Pertama Ardya Tridwantoro

Maka dari itu kita perlu menyalurkan emosi tersebut melalui tindakan yang tidak mengakibatkan hal fatal misalnya menangis.

Menangis bisa menjadi kebiasaan sehat bila tujuan dilakukannya adalah untuk meluapkan emosi. Mengekspresikan emosi negatif seperti marah, kecewa dan sedih adalah ekspresi alami yang boleh ditunjukkan oleh siapapun.

Asalkan cara meluapkannya benar, tidak melanggar hukum maupun menyakiti orang lain hal itu sah saja dilakukan.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: thehealthy.com

Tags

Terkini

Terpopuler