Network
BERITA KBB - Pelumasan diperlukan selama penetrasi vagina untuk menghindari luka kecil dan robekan. Pada umumnya, pasangan menggunakan air liur sebagai pelumas darurat.
Mungkin terlihat sepele, namun penggunaan air liur sebagai pelumas harus diperhatikan dari tiga hal ini.
1. Infeksi Vagina
"Bakteri dalam air liur sangat berbeda dengan bakteri di vagina Anda," ungkap Gersh.
Air liur juga mengandung enzim pencernaan yang memecah makanan.
Ketika memasukkan bakteri dan enzim ini ke dalam vagina, hal itu bisa menganggu mikrobioma vagina dan membuatnya rentan terhadap infeksi jamur atau vaginosis bakteri.
2. Infeksi Menular Seksual (IMS) Dapat Menyebar Melalui Air Liur
"IMS apa pun yang berada di mulut dapat ditularkan ke organ intim melalui air liur," ujar Gersh, dilansir Health.
Artinya, apabila pasangan memiliki herpes oral, kemudian menggunakan ludah sebagai pelumas dapat membuat Anda terkena herpes genital.
Baca Juga: Bila Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Berbeda, Bisa Menggugurkan Tuduhan adanya Pelecehan Seksual
Gersh mengatakan bahwa ini merupakan cara paling umum penularan herpes.
3. Air Liur Tidak Sebagus Produk Pelumas
Meski risiko tertular IMS dan infeksi vagina kecil, menggunakan air liur tetap tidak disarankan.
"Tidak ada kualitas bawaan yang membuatnya menjadi pelumas yang baik. Tidak memiliki konsistensi yang licin, (dapat) menguap dan mengering lebih cepat," ujar Gersh.
Baca Juga: BERITA TERBARU HARI INI: Komnas HAM Hari Ini Periksa 3 Ponsel Milik Brigadir J dan Irjen Ferdy Sambo
Sedangkan produk pelumas dibuat untuk menciptakan kelembutan yang sangat mirip dengan pelumas yang dihasilkan tubuh sendiri.***
