BERITA KBB- Brigjen Pol Whisnu Hermawan , Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri mengatakan bahwa Indra Kenz, tersangka penipuan investasi trading opsi biner Binomo, menghilangkan barang bukti.
“Dia (Indra Kenz) menghilangkan barang bukti nyalah,” kata Whisnu.
Barang bukti yang dihilangkan Indra Kenz adalah ponsel miliknya, termasuk komputer miliknya yang diduga menyimpan data-data komunikasi dirinya dengan pihak Binomo ataupun afiliasi lainnya.
Baca Juga: Rizky Febian Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Doni Salmanan
Baca Juga: Peringatan Hari Perawat Nasional Tandai 48 Tahun Usia PPNI
“Mau diambil (ponsel) dia hilang katanya. Dia tidak ada handphone nya lah. Komputernya hilanglah. Kalau handphonenya ada kan bisa keliatan tuh sama monitornya,” ujar Whisnu.
Menurut Wishnu Indra Kenz menghilangkan barang bukti tersebut sebelum diperiksa dan ditangkap sebagai tersangka. Saat ditangkap, ponsel yang digunakan Indra Kenz adalah ponsel baru.
“handpohone nya baru, handphone yang lama hilang katanya” ujar Wishnu.
Baca Juga: Youtuber Atta Halilintar Serahkan Tas Pemberian Doni Salmanan ke Mabes Polri
Baca Juga: Ditemukan Jenazah Bayi Perempuan Di Sungai Harumansari, Kuat Dugaan Bayi Ini Dibuang
Saat penyidik melakukan pendalaman barang bukti milik indra kenz tidak ditemukan data apapun karena sudah mengganti ponsel lamanya dengan yang baru. Diduga ada yang memberitahu indra kenz untuk menghilangkan barang bukti.
“engga ada (bukti) kami bongkar engga ada apa apanya , karena dia udah hilangkan, kayanya ada yang ngajarin” ungkap wishnu
Tidak hanya menghilangkan handphone, Indra Kenz juga terindikasi memindahkan uang yang ada di rekeningnya , sehingga penyidik hanya menemukan uang nominal Rp. 1.8 Miliar dalam rekening tersangka. Diduga sama seperti handphone ada yang mengajarkan nya untuk memindahkan uang tersebut.
Baca Juga: PROFIL Lengkap Ben Joshua, Pemeran Tirta di Jadi Pengantin Its My Dream Mas
Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis FTV Konglomerat Cari Jodoh, Ada Nino Fernandes dan Rina Diana
“pada saat kami mau sita, dia (Indra Kenz) kan rekeningnya udah sedikit. Sudah ada yang ajarin tuh. Cuman Rp, 1.8 miliar rekening nya tuh , udah dipindahin” kata Wishnu.
Untuk melacak kemana uang dipindahkan Wishnu mengatakan pihaknya meminta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk membuka rekening tersangka.
“Nah ini kami lagi minta bantuan PPAT buat melacak rekeningnya ke mana aja. Kami enggak bisa buka rekeningnya kan yang bisa PPATK. Nanti dari PPATK kami dapat tuh transaksinya ke mana-ke mana, lalu kami cek,” ujarnya.
Indra Kenz menunjukkan sikap tidak kooperatif, seperti menutupi siapa pemilik aplikasi Binomo, dan dirinya menolak disebut sebagai afiliator Binomo.
“Menolak dia afiliator, dia pemain doang, tapi waktu ditangkap ponselnya baru. Jadi kami lagi dalami,” ujar Whisnu.
Menurut Whisnu, sikap tidak kooperatif Indra Kenz ini dapat memberatkan tersangka di mata hukum.
Untuk mengoptimalkan penyitaan aset Indra Kenz, lanjut Whisnu, pihak juga melakukan penyidikan ke sejumlah kota untuk memburu afiliasi Binomo lainnya yang diduga turut membantu Indra Kenz.***