Panen Jagung Hibrida, Petani Milenial di Kabupaten Cianjur Raup Puluhan Juta Rupiah

- 24 Juni 2021, 09:27 WIB
*Caption:* Kepala Dinas TPH Jabar Dadan Hidayat saat menghadiri panen jagung hibrida petani milenial binaan Dinas TPH di lahan Satpel Cikadu Balai Benih Holtikultura (BBH) Dinas TPH Jabar, Kabupaten Cianjur, Selasa, 22 Juni 2021.
*Caption:* Kepala Dinas TPH Jabar Dadan Hidayat saat menghadiri panen jagung hibrida petani milenial binaan Dinas TPH di lahan Satpel Cikadu Balai Benih Holtikultura (BBH) Dinas TPH Jabar, Kabupaten Cianjur, Selasa, 22 Juni 2021. / Dinas TPH Jabar/

BERITA KBB - Empat petani milenial binaan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dinas TPH) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memanen jagung hibrida di lahan Satpel Cikadu Balai Benih Holtikultura (BBH) Dinas TPH Jabar, Kabupaten Cianjur, Selasa, 22 Juni 2021.

Kepala Dinas TPH Jabar Dadan Hidayat menjelaskan, setiap petani milenial menggarap lahan seluas satu hektare untuk komoditas jagung hibrida. Penanaman jagung dilakukan pada 26 Februari 2021. Ini menjadi panen pertama bagi petani milenial binaan Dinas TPH Jabar.

"Hasil panen dibeli oleh PT Crowde Membangun Bangsa. Karena selain melakukan pembinaan dan pelatihan, kami lebih dulu mencari offtaker, meminjamkan lahan, dan mempermudah mereka mengakses permodalan di perbankan," kata Dadan di Kantor Dinas TPH Jabar, Kota Bandung, Rabu, 23 Juni 2021.

Baca Juga: Pinjol Ilegal Makin Merajalela, OJK Beri 5 Hal yang Harus Diketahui agar Masyarakat Tidak Terjerat

Dadan melaporkan, satu hektare lahan menghasilkan 5,5-6 ton jagung hibrida. Harga jagung hibrida berada di angka Rp5.000 per kilogram. Jika ditotalkan, setiap petani milenial mampu mendapatkan Rp27,5 juta.

Sebelum membudidayakan jagung hibrida, petani milenial menjalani proses seleksi secara luring dengan melibatkan kepala desa di Kecamatan Cikadu dan Dinas TPH Kabupaten Cianjur.

Menurut Dadan, ada 116 petani milenial yang mendaftar. Dari jumlah tersebut, hanya empat petani milenial yang memenuhi syarat, seperti usia 19-39 tahun dan lolos BI Checking.

Baca Juga: Komit dalam Mengawal Penyaluran Vaksin Covid-19, PT Bio Farma Raih Penghargaan dari Badan POM RI

"Pemilihan komoditas jagung disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Saat ini, Jabar saja membutuhkan 3 juta ton jagung setiap tahun. Namun, hanya bisa memenuhi sekitar 1,5 ton jagung. Dari situ, kami melihat potensi pasar jagung terbilang besar," ucapnya.

"Untuk tahap selanjutnya, kami akan beralih ke komoditas tanaman hias dan ubi jalar. Ini disesuaikan dengan komoditas untuk program Petani Milenial Juara. Tentu, pemilihan kedua komoditas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kami sudah memiliki offtaker untuk dua komoditas itu," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah