Network
BERITA KBB-Musim kemarau pada tahun ini dirasakan lebih kering dibanding tahun lalu sesuai dengan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang sudah memprakirakan bahwa musim kemarau 2023 akan lebih kering apabila dibandingkan dengan tiga tahun terakhir, terlebih ada potensi El Nino atau fenomena pemanasahan suhu muka laut hingga 60 persen.
Kondisi ini membuat banyak warga kesulitan untuk mendapatkan air karena banyak sumber air yang biasanya digunakan masyarakat yang mengering, termasuk yang terjadi di banyak tempat di Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut.
Seorang warga bernama Edi mengatakan dirinya dan warga Desa Jatiwangi lainnya saat ini kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan air minum, sehingga saat ini terpaksa mengambil air dari saluran air yang berada di kampungnya walaupun debitnya minim juga kondisinya yang tidak layak, keruh dan berwarna kehijau-hijauan untuk digunakan sebagai air minum dengan sebelumnya disaring kemudian diendapkan terlebih dahulu untuk kemudian dimasak.
Baca Juga: Ema Sumarna Sebut Setiap Kecamatan Harus Bisa Tangani Masalah Sampah
Memang ada yang menjual air dengan harga lima ribu rupiah per jeriken namun untuk pembeliannya cukup memberatkan keuangan keluarga, lanjutnya.
“Kegiatan penyediaan air bersih ini sebagai respon dari permintaan warga masyarakat kepada tim Rumah Cerdas Alumni ITB Sobat Ganjar Pranowo (RC AIS-GP) Pakenjeng Kabupaten Garut yang selama ini memang fungsi dari RC AIS-GP adalah membantu masyarakat dalam beberapa hal seperti mendampingi pengurusan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Pra Kerja, dan hal lainnya yang masih memungkinkan untuk didukung penanganannya oleh tim RC AIS-GP”, demikian dijelaskan Utju Suiatna, Sekjen AIS-GP yang juga menjadi Koordinator Program untuk wilayah Garut dan sekitarnya, ketika ditemui pada hari Selasa 14 November 2023 di lokasi penempatan unit kendaraan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Desa Jatiwangi Pakenjeng.
Lebih lanjut Utju menjelaskan bahwa unit IPA untuk kegiatan ini ditempatkan di dekat sumber air baku yang masih memungkinkan baik dari sisi debit maupun kualitasnya untuk diolah menjadi air bersih yang layak dimasak untuk dikonsumsi.
Kegiatan ini akan berlangsung setidaknya sampai sumber-sumber air bersih yang biasanya digunakan warga kondisinya kembali normal dan diharapkan akan terjadi dalam waktu dekat, namun bisa juga terpaksa diakhiri bila ada wilayah lain yang lebih memerlukan sehingga unit IPA dipindahkan ke lokasi tersebut.
Di tempat yang sama, Yoyo yang merupakan warga lokal yang tergabung dalam tim RC AIS-GP, menyebutkan bahwa dalam beberapa hari ini sejak hari Selasa 7 November 2023 lalu, dia bersama dengan anggota tim lainnya bernama Atep sudah mendistribusikan air bersih ini ke ratusan keluarga di beberapa titik pelosok desa di kecamatan Pakenjeng yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih cukup parah seperti Desa Depok, Panyindangan, Wangunjaya, Pasirlangu, juga Desa Jatiwangi.
Sementara itu Dadan Wandiansyah, caleg DPRD Kab. Garut dari PDI-P bersama-sama dengan Hamjah Fauji Nur Amin caleg DPRD Prov. Jawa Barat yang turut mendukung kegiatan ini dengan menyediakan kendaraan dan tangki penampung air untuk mendistribusikan air bersih ke kampung-kampung mengatakan bahwa dukungan tersebut dimaksudkan agar kegiatan penyediaan air bersih bagi warga Pakenjeng Garut dari RC AIS-GP dapat termanfaatkan secara lebih luas oleh masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih dimasa kemarau yang panjang pada tahun ini.
Dadan mensyukuri atas adanya kegiatan ini yang memang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Pakenjeng, dan menyampaikan apresiasi yang tinggi serta terimakasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaannya terutama kepada para relawan di Kecamatan Pakenjeng yang menurutnya sudah berjibaku melibatkan diri dengan berkorban waktu dan tenaga demi membantu masyarakat luas.
Senada dengan hal tersebut, seorang warga Desa Pasirlangu bernama Nuri yang mengetahui bahwa yang melakukan kegiatan ini adalah relawan pendukung Ganjar Pranowo – Mahfud MD baik dari sticker yang dipasangkan di jeriken miliknya, banner yang terpasang di mobil distribusi maupun dari interaksinya dengan tim RC AIS-GP, ketika diminta tanggapannya terhadap pembagian air bersih ini secara spontan menyampaikan terimakasihnya kepada pak Ganjar dan pak Mahfud sebagai calon presiden dan wakil presiden yang dikatakannya telah peduli terhadap kesulitannya dalam mendapatkan air bersih selama ini, dan pernyataannya tersebut diiyakan oleh warga lainnya yang tengah menunggu giliran pengisian air ke jeriken dan embernya masing-masing.
RC AIS-GP Pakenjeng yang menjadi pelaksana kegiatan pembagian air bersih di Kecamatan Pakenjeng ini merupakan Rumah Cerdas pertama yang dioperasikan oleh AIS-GP dan memulai aktivitasnya sejak bulan Juli 2023.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum AlS-GP Indracahya Kusumasubrata menyebutkan RC AIS-GP Pakenjeng telah banyak melakukan kegiatan bersama masyarakat mengatasi berbagai masalah yang ada dalam bentuk pelayanan kesehatan, bantuan administrasi, meningkatkan pendapatan dari kegiatan produksi, dan yang terbaru adalah kegiatan bantuan air bersih untuk desa-desa di sekitar RC AIS-GP di Kecamatan Pakenjeng Garut yang mengalami kekeringan karena terdampak El Nino.
“Kami sadari semua ini hanya bisa terjadi berkat dukungan dan kerjasama semua pihak yang bergotong royong mengatasi masalah yang ada. Kami harap aktivitas Rumah Cerdas terus meningkat dan diikuti dengan pembentukan Rumah Cerdas lainnya di berbagai tempat dan berlangsung terus meski Pilpres sudah selesai karena tujuan akhir dari Rumah Cerdas adalah terciptanya suatu keadaan dimana seluruh anggota masyarakat kita, tanpa kecuali, cerdas dan sehat dalam segala hal. Cerdas lahir dan bathin, sehat lahir dan bathin”, pungkasnya.***
