Harry Maksum : Genosida Israel di Tanah Palestina Harus Segera Diakhiri

- 13 Januari 2024, 20:49 WIB
 Ketua Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Jawa Barat, Harry Maksum, saat berorasi dalam kegiatan aksi memperingati 100 Hari genosida Israel di Palestina.
Ketua Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Jawa Barat, Harry Maksum, saat berorasi dalam kegiatan aksi memperingati 100 Hari genosida Israel di Palestina. /

BERITA KBB - Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam yang tergabung dalam  Majelis Ormas Islam (MOI) Jawa Barat,  berkumpul di depan Gedung Sate Kota Bandung. Mereka menggelar akai damai dan mimbar bebas, memperingati 100 hari genosida Israel di tanah Palestina .

Dalam aksi tersebut, massa mayoritas mengenakan pakaian bernuansa putih dan mengenakan atribut Palestina serta mengibar-ngibarkan bendera Palestina. Mereka pun tampak antusias menyimak orasi, yang disampaikan oleh sejumlah perwakilan ormas Islam secara silih berganti.

“Kita hadir disini, tidak lain untuk memelihara pembelaan kita terhadap saudara-saudara kita yang berada di Palestina,” ungkap Ketua Parmusi Pengurus Wilayah Jawa Barat, Harry Maksum, saat membuka orasinya di atas mobil komando yang dilengkapi alat pengeras suara, Sabtu, 13 Desember 2024.

Baca Juga: Prediksi Skor Newcastle vs Manchester City Liga Inggris Malam Ini, Lengkap dengan Preview dan Susunan Pemain

Harry Maksum yang juga Politisi Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) itu menjelaskan, aksi yang digelar hari ini, adalah untuk memperingati 100 hari genosida kekejaman zionis Israel Laknatullah

“Kita hadir disini untuk selalu mengingat itu,” tegasnya.

Dalam orasinya, Harry Maksum mengatakan, Indonesia harus menjadi negara yang kuat, sehingga diharapkan mampu memiliki pengaruh yang kuat di dunia Internasional, termasuk dalam menyelesaikan persoalan genosida Zionis Israel di Tanah Palestina.

“Indonesia harus jadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, tapi Indonesia harus jadi negara kuat dulu, dan jadi negara super power baru dunia,” Tegas harry maksum di hadapan ribuan peserta aksi.

Harry Maksun dalam orasinya juga menyampaikan sejumlan desakkan terkait penyelesaian persoalan genosida Israel di Palestina. Menurutnya, genosida di palestina, tidak akan pernah berakhir selama Israel bercokol di tanah Palestina.

“Oleh karena itu, solusinya adalah, usir Israel dari Palestina,” kata Harry Maksum dalam orasinya.

Baca Juga: Prediksi Skor Chelsea vs Fulham Liga Inggris Malam Ini, Lengkap dengan Preview dan Susunan Pemain

Di hadapan ribuan peserta aksi, Harry Maksum juga menegaskan, genosida Israel di tanah Palestina akan terus terjadi, selama Amerika Serikat masih mendukung dan membela Israel.

“Oleh karena itu kita mendesak veto Amerika Serikat di PBB harus dicabut,” ungkap Harry Maksum.

lebih lanjut, Harry Maksum, juga menegaskan, pihaknya mendorong dilakukannya reformasi PBB. Karena Genosida menurut Harry Maksum akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan dari PBB. Demikian pula dengan Indonesia. Harry Maksum kembali menegaskan, Indonesia harus dipertahankan berada di Dewan Keamanan PBB dengan catatan harus menjadi negara kuat terlebih dahulu.

“Genosida Israel di Palestina, tidak akan pernah berakhir selama PBB mandul. Oleh sebab itu, harus segera dilakukan reformasi PBB, dan Indonesia haru menjadi negara super power baru” tegas Harry Maksum yamg disambut gemuruh takbir dari para peserta aksi.

Baca Juga: Pelaku Pengancaman dan Penembakan Terhadap Anies Baswedan Ditangkap, Ahli ITE : Polri Tunjukan Profesionalisme

Di akhir orasinya, Harry maksum mengatakan, jika semua tuntutan tersebut tidak bisa diwujudkan, maka ia pun mendesak agar PBB dibubarkan, karena dinilai gagal menjaga perdamaian dunia dan menghilangkan penjajahan di muka bumi, serta mengajak umat Islam di seluruh dunia harus bersatu melawan kejahatan zionis Israel.

Aksi memperingati 100 Hari Genosida Israel berakhir sekitar pukul 11.00 WIB. Meski arus lalu lintas di sekitar gedung Sate sempat dialihkan, namun massa mengkukuti jalannya aksi hingga selesai dan membubarkan diri dengan tertib.

Sebagaimana diberitakan, Agresi Israel di Gaza sampai menewaskan lebih dari 14.000 jiwa warga Palestina, di antaranya 5.600 perempuan dan 3.550 anak-anak. serangan Israel terhadap warga Palestina berlangsung sejak 7 Oktober 2023, menunjukkan terjadinya genosida atau tindakan pemusnahan suatu kelompok.***

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah