Simak! Ini 5 Larangan Berpuasa Bagi Umat Muslim, Salah Satunya Adalah Saat Idul Fitri

8 April 2024, 23:48 WIB
Foto Ilustrasi Ketika Umat Islam Melaksanakan Puasa. /Pexels/

BERITA KBB – Puasa, sering dilakukan umat islam dalam rangka menunaikan ibadah, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual seseorang.

Namun umat islam wajib tahu, ada 5 hari yang dilarang untuk berpuasa dan apabila dilaksanakan maka hukumnya menjadi haram.

Perlu diketahui, di dalam kalender hijriyah selama 1 tahun terdapat hari-hari yang ditandai sebagai hari yang diharamkan untuk berpuasa.

Baca Juga: 6 Dampak Gerhana Matahari Total 8 April 2024 Bagi Bumi, Mitos Apa Yang Terjadi?

Disebutkan oleh Imam Abu Syuja’ rahimahullah:

وَيَحْرُمُ صِيَامُ خَمْسَةِ أَيَّامٍ : العِيْدَانِ وَأيَاَّمُ التَّشْرِيْقِ الثَّلاَثَةُ وَيُكْرَهُ صَوْمُ يَوْمِ الشَّكِّ إِلاَّ أَنْ يُوَافِقَ عَادَةً لَهُ أَوْ يَصِلَهُ بِمَا قَبْلَهُ

Artinya, “Diharamkan berpuasa pada 5 hari sebagi berikut, dua hari raya, dan hari tasyrik, dan dimakruhkan berpuasa pada hari meragukan, kecuali jika berbarengan dengan kebiasaan puasanya, atau bersambung dengan hari sebelumnya.”

Ini dia 5 Hari Larangan Berpuasa Bagi Umat Islam.

  1. pada hari raya Idul Fitri
  2. Pada hari raya Idul Adha
  3. Pada tanggal 11 hari tasyrik
  4. Pada tanggal 12 hari tasyrik
  5. Pada tanggal 13 hari tasyrik

Larangan puasa pada hari raya idul fitri dan idul adha tersebut, berdasarkan hadis Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berikut.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ

Artinya, Diriwayatkan oleh Sayyidina Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari puasa pada dua hari: Idul Fithri dan Idul ‘Adha. (HR. Muslim no. 1138).

Jika dikatakan dilarang, berarti tidak sah berpuasa pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, bahkan hal ini sudah menjadi Ijma' para ulama,dan berdosa jika dikerjakan.

Baca Juga: 5 Ngabuburit Aman yang Bisa Dilakukan di Rumah Aja Selama Pandemi Covid-19

Puasa pada hari Tasyrik

Begitu pun larangan puasa pada 3 hari tasyrik yakni hari-hari yang telah tersebut di atas, hari ke 11-13 setelah idul adha tanggal 10 hari nahar, berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ»

Artinya, “Diriwayatkan oleh Nubaisyah Al-Hudzaliy radhiallahu’anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda “Hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim, no. 1141).

Selanjutnya larangan puasa pada hari yang meragukan, seperti puasa pada penghujung bulan Sya’ban, karena bisa jadi hari itu ditetapkan awal bulan Ramadhan, berdasarkan hasil sidang isbat ulama dan pemerintah.

Imam Abu Syuja’ lebih memilih pendapat makruh bagi yang berpuasa di hari meragukan. Namun yang jadi pegangan dalam madzhab Syafi’i, larangan dari berpuasa pada hari syakk adalah larangan haram.

Berdasarkan riwayat dari Sayyidina ‘Ammar bin Yasir radhiallahu’anhu Nabi Muhammad SAW pernah bersabda.

مَنْ صَامَ يَوْمَ الشَّكِّ فَقَدْ عَصَى أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

Artinya, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari meragukan, maka ia telah mendurhakai Abul Qosim shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Tirmidzi, no. 686; Ibnu Hibban, no. 3596. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih).

Kecuali orang yang memiliki kebiasaan berpuasa, dan puasa yang dilakukan itu bertepatan dengan hari puasa Daudnya, atau puasa Senin Kamis, maka ia masih boleh melakukan sunnah tersebut. (Al-Iqna’, 1:413).**

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler