Keutamaan Membaca Surat Maryam Beserta Bacaan Ayat 1-22 Lengkap dengan Latin dan Artinya!

- 4 Agustus 2022, 13:04 WIB
Ilustrasi Alquran -
Ilustrasi Alquran - /pexels.com/GR Stocks
 
 
BERITA KBB - Surat Maryam termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Surat ini diberi nama Maryam, karena di dalamnya mengisahkan tentang Maryam yang melahirkan Nabi Isa.
 
Surat Maryam merupakan surat ke 19 di dalam Al-Quran dan ayatnya berjumlah 98 ayat.
 
Pada ayat 1 sampai 22 dalam surat ini, mengisahkan tentang rahmat yang Allah SWT berikan kepada Zakaria dan Maryam. 
 
 
Rahmat tersebut berupa keturunan bagi mereka meskipun Maryam merupakan seorang wanita yang mandul.
 
Atas permohonan Zakaria kepada Allah SWT untuk diberikan seorang keturunan, Allah SWT menjawab doa tersebut. 
 
Allah SWT juga memberikan rahmat kepada Yahya (Anak Maryam dan Zakaria), yaitu berupa kesejahteraan pada hari lahirnya, wafatnya, bahkan pada hari dimana ia dibangkitkan kembali.
 
 
Berikut bacaan surat Maryam ayat 1-22 beserta kandungan dan keutamaannya.
 
Ayat 1
كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ
 
kaf hā yā 'aīn ṣad
 
"Kaf Ha Ya ‘Ain Shad."
 
Ayat 2
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ
 
żikru raḥmati rabbika 'abdahụ zakariyyā
 
"Yang dibacakan ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,"
 
Ayat 3
اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا
 
iż nādā rabbahụ nida`an khafiyyā
 
"(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut."
 
Ayat 4
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا
 
qāla rabbi innī wahanal-'aẓmu minnī wasyta'alar-ra`su syaibaw wa lam akum bidu'a`ika rabbi syaqiyyā
 
"Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku."
 
 
Ayat 5
وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ
 
wa innī khiftul-mawāliya miw war&`ī wa kānatimra`atī 'āqiran fa hab lī mil ladungka waliyyā
 
"Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,"
 
Ayat 6
يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
 
yariṡunī wa yariṡu min āli ya'qụba waj'al-hu rabbi raḍiyyā
 
"yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.”
 
Ayat 7
يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
 
yā zakariyya innā nubasysyiruka bigulāminismuhụ yaḥyā lam naj'al lahụ ming qablu samiyyā
 
"(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”
 
Ayat 8
قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا
 
qāla rabbi annā yakụnu lī gulāmuw wa kānatimra`atī 'āqiraw wa qad balagtu minal-kibari 'itiyyā
 
"Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?”
 
Ayat 9
قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا
 
qāla każālik, qāla rabbuka huwa 'alayya hayyinuw wa qad khalaqtuka ming qablu wa lam taku syai`ā
 
"(Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”
 
Ayat 10
قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗقَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا
 
qāla rabbij'al lī āyah, qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa ṡalāṡa layālin sawiyyā
 
"Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.”
 
Ayat 11
فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ اَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا
 
fa kharaja 'alā qaumihī minal-miḥrābi fa auḥ& ilaihim an sabbiḥụ bukrataw wa 'asyiyyā
 
"Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang."
 
Ayat 12
يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗوَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ
 
yā yaḥyā khużil-kitāba biquwwah, wa ātaināhul-ḥukma ṣabiyyā
 
”Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak,"
 
Ayat 13
وَّحَنَانًا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ۗوَكَانَ تَقِيًّا ۙ
 
wa ḥanānam mil ladunnā wa zakāh, wa kāna taqiyyā
 
"dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa,"
 
Ayat 14
وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا
 
wa barram biwālidaihi wa lam yakun jabbāran 'aṣiyyā
 
"dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka."
 
Ayat 15
وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا
 
wa salāmun 'alaihi yauma wulida wa yauma yamụtu wa yauma yub'aṡu ḥayyā
 
"Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali."
 
Ayat 16
وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ مَرْيَمَۘ اِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ اَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا ۙ
 
ważkur fil-kitābi maryam, iżintabażat min ahlihā makānan syarqiyyā
 
"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur'an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis),"
 
Ayat 17
 
فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
 
fattakhażat min dụnihim ḥijābā, fa arsaln& ilaihā rụḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyā
 
"lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna."
 
Ayat 18
قَالَتْ اِنِّيْٓ اَعُوْذُ بِالرَّحْمٰنِ مِنْكَ اِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
 
qālat innī a'ụżu bir-raḥmāni mingka ing kunta taqiyyā
 
"Dia (Maryam) berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.”
 
Ayat 19
قَالَ اِنَّمَآ اَنَا۠ رَسُوْلُ رَبِّكِۖ لِاَهَبَ لَكِ غُلٰمًا زَكِيًّا
 
qāla innama ana rasụlu rabbiki li`ahaba laki gulāman zakiyyā
 
"Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”
 
Ayat 20
قَالَتْ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ وَّلَمْ اَكُ بَغِيًّا
 
qālat annā yakụnu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam aku bagiyyā
 
"Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!”
 
Ayat 21
قَالَ كَذٰلِكِۚ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌۚ وَلِنَجْعَلَهٗٓ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّاۚ وَكَانَ اَمْرًا مَّقْضِيًّا
 
qāla każālik, qāla rabbuki huwa 'alayya hayyin, wa linaj'alahū āyatal lin-nāsi wa raḥmatam minnā, wa kāna amram maqḍiyyā
 
"Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”
 
Ayat 22
فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهٖ مَكَانًا قَصِيًّا
 
fa ḥamalat-hu fantabażat bihī makānang qaṣiyyā
 
"Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh."
 
Surat Maryam memiliki beberapa keutamaan dan manfaat bila membacanya. 
 
Adapun keutamaan dari surat Maryam adalah sebagai berikut:
 
• Surat Maryam adalah Al-Matsani
 
Surat ini diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai pengganti injil. Di dalam surat ini pula, terdapat kisah maupun pesan - pesan yang disampaikan secara berulang. 
 
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa surat ini masuk dalam golongan surat Al-Matsani.
 
• Membaca surat Maryam akan memberikan ketenangan dan kelancaran saat proses persalinan
 
Pada surat Maryam, terdapat kisah tentang Maryam yang berjuang saat melahirkan Nabi Isa. 
 
Sehingga, jika membaca surat maryam ini, dipercaya akan memberikan ketenangan bahkan kelancaran dalam proses persalinan.
 
• Dapat memberi ketenangan hati dan kestabilan emosi bagi yang membaca surat Maryam
 
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Dan barangsiapa yang menulisnya dan mengalungkannya, maka ia tidak akan bermimpi, kecuali kebaikan. Jika menulisnya di tembok rumah, maka dapat mencegah dari bencana dan terpelihara apa yang ada di dalamnya. Sedangkan apabila airnya diminumkan kepada orang yang takur, maka ia akan aman (dari ketakutannya).” 
 
Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Maryam ayat 1 sampai 24. Semoga kita bisa mempelajari keimanan dan keteguhan Zakaria dan Maryam kepada Allah SWT. 
Selain itu, dari surat ini pula kita bisa kembali menyadari akan kebesaran Allah SWT.***
 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x