Contoh Naskah Khutbah Jumat Tema Maulid Nabi Muhammad SAW yang Menarik Untuk Jamaah

- 28 September 2023, 08:04 WIB
Contoh Naskah Khutbah Jumat Tema Maulid Nabi Muhammad SAW yang Menarik Untuk Jamaah
Contoh Naskah Khutbah Jumat Tema Maulid Nabi Muhammad SAW yang Menarik Untuk Jamaah /freepik.com
 

Berita KBB - Umat Islam di seluruh dunia khususnya di Indonesia akan memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis 28 September 2023.


Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh sehari sebelum Jumat ini membuat momentum tersebut ini dapat dijadikan sumber inspirasi tema khutbah Jumat sebelum melaksanakan ibadah Shalat Jumat.


Mengangkat tema yang sama setiap tahun tentu mengharuskan khatib mencari bahan materi khutbah Jumat yang menarik dan tidak berkesan hanya pengulangan. Untuk itu, ada banyak contoh khutbah bertemakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa dijadikan referensi atau inspirasi.

 

Berikut ini contoh naskah khutbah Jumat Maulid Nabi Muhammad SAW yang menarik, untuk dijadikan referensi dan inspirasi membuat naskah khutbah.


Maulid Nabi, Kelahiran Sang Pembawa Rahmat (Sumber: NU Online)


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.


Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, yakni takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah subhanahu wa ta’ala dan menjalankan perintah-Nya. Karena dengan takwa, kita akan diberi solusi oleh Allah di setiap problematika hidup yang kita alami, juga akan ada rezeki melimpah yang datang kepada kita tanpa kita sangka-sangka.


Bulan ini adalah bulan Rabiul Awal, bulan mulia di mana penutup para nabi dan rasul dilahirkan ke dunia ini. Ya, beliaulah Baginda Besar Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. Nabi akhir zaman, tidak ada lagi nabi-nabi setelahnya.


Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala,


Di bulan Maulid ini, seyogianya bagi kita untuk banyak-banyak bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala karena telah mengutus seorang nabi yang menjadi suri teladan yang mulia. Nabi diutus ke muka bumi ini tak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah al-Anbiya ayat 107:


وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ


Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.


Imam al-Baidhawi dalam kitab tafsirnya menyebutkan sebab disebutnya pengutusan Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam sebagai rahmat dan kasih sayang bagi seluruh alam ialah karena diutusnya Nabi ke seluruh dunia di muka bumi ini menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi kehidupan mereka di dunia maupun di akhirat kelak.


Imam Ibnu ‘Abbas menyebutkan dalam tafsirnya, siapa yang menerima ajaran kasih sayang yang dibawa Nabi dan mensyukurinya, maka ia akan bahagia hidupnya. Sebaliknya, siapa yang menolak dan menentangnya, maka merugilah hidupnya.


Kasih sayang yang ditebarkan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bukanlah hanya ucapan semata, akan tetapi dalam hidup keseharian beliau praktikkan dan implementasikan dengan nyata. Kasih sayang ini bentuknya universal kepada seluruh makhluk ciptaan Tuhan. Bahkan kepada orang musyrik pun Nabi Saw berlaku santun dan mengasihi.


Tidakkah kita mengingat bagaimana dahulu Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam ketika hijrah ke Thaif untuk menghindari permusuhan dari kaumnya, namun ternyata di sana malah mendapat perlakuan yang kasar dan permusuhan yang lebih parah hingga Nabi dilempari batu.


Kala itu, malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Nabi, apabila dibolehkan maka ia akan membenturkan kedua gunung di antara kota Thaif, sehingga orang yang tinggal di sana akan wafat semua. Namun apa sikap Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam? Nabi berucap “Andai mereka saat ini tidak menerima Islam, semoga anak cucu mereka adalah orang yang menyembah-Mu ya Allah! Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak tahu.”


Dikisahkan juga dalam hadis riwayat Shahīh Muslim, pada suatu hari, datang seorang sahabat berkata kepada Nabi, “Wahai Nabi! Doakanlah keburukan atau laknat bagi orang-orang musyrik. Kemudian Nabi menjawab, “Sungguh, aku tidaklah diutus sebagai seorang pelaknat, akan tetapi aku diutus sebagai rahmat!”

 

Baca Juga: Sinopsis Daftar Pemain Ftv Lurah Cantik Rebutan Rabu 27 September 2023 Pukul 23.00 WIB


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Di antara sifat mulia Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam yang perlu kita teladani juga adalah sifat pemaafnya. Ingatlah kisah ketika Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam perang Uhud bersama kaum Muslimin, kala itu pamannya, Hamzah bin Abdul Muthallib ikut berperang. Di tengah peperangan, pamannya terbunuh oleh Wahsyi, seorang budak berkulit hitam. Wahsyi tidak hanya membunuhnya dengan menghunuskan pedang begitu saja dan selesai, namun ia mencabik-cabik isi perutnya juga.


Hal ini membuat Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam sangat sedih, sakit hati dan marah. Bayangkan! Paman yang begitu dicintainya wafat dengan cara mengenaskan seperti itu. Akan tetapi, ketika Wahsyi menyatakan diri di hadapan Nabi untuk masuk Islam, Nabi pun memaafkannya, meski beliau tidak mau melihat wajah Wahsyi lagi sebab akan terus mengingatkannya kepada peristiwa terbunuhnya pamannya.


Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala,


Mengenai sifat memaafkan, sungguh Allah telah berfirman dalam surat Al-A’raf Ayat 199:


خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ


“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”


Apabila kita menjadi pribadi yang memiliki sifat pemaaf, maka dapat kita rasakan lingkungan sosial di tengah-tengah masyarakat menjadi damai, tidak ada dendam yang terjadi di antara manusia. Itulah kasih sayang yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam.


Semoga di bulan Maulid ini kita dapat meneladani sifat dan akhlak mulia Rasulullah, yang mana dalam mencontoh dan menerapkan akhlaknya terdapat kemaslahatan yang akan kita dapatkan, baik di dunia maupun di akhirat.


Demikianlah contoh khutbah Jumat tema Maulid Nabi Muhammad SAW yang menarik bagi jamaah untuk menjadi referensi atau inspirasi menyusun naskah khutbah shalat Jumat.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Nu Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah