Siapakah Orang yang Harus Didahulukan dalam Memberi Nafkah, Ibu atau Istri? Begini Penjelasan Buya Yahya

- 5 Januari 2024, 23:33 WIB
Siapakah Orang yang Harus Didahulukan dalam Memberi Nafkah, Ibu atau Istri? Begini Penjelasan Buya Yahya
Siapakah Orang yang Harus Didahulukan dalam Memberi Nafkah, Ibu atau Istri? Begini Penjelasan Buya Yahya /
 
 
BERITA KBB - Sebagai kepala rumah tangga, suami bertanggung jawab menafkahi keluarganya. Namun karena berbagai alasan, ada pula suami yang tidak memberikan seluruh penghasilannya kepada istrinya.
 
Suami terkadang memberikan uang yang diperolehnya dari bekerja tidak hanya kepada istrinya tetapi juga kepada orang-orang terdekatnya, seperti ibu, ayah, dan adik-adiknya.
 
Jadi sebenarnya siapa yang paling berhak menerima uang dari suami?
 
Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 18 Desember 2017, Buya Yahya menjawab pertanyaan salah satu jamaah tentang siapa yang paling berhak menerima uang suaminya.
 
"Seorang suami wajib bekerja untuk menafkahi keluarganya.
 
 
Hal pertama yang ingin saya tanyakan adalah siapa yang lebih dulu berhak menerima uang yang diperolehnya dari pekerjaannya. Istri, ibu dari suami, bapak dari suami, kakak atau bagaimana menurut Buya?'' ujar salah satu jamaah.
 
Buya Yahya kemudian menjelaskan siapa yang paling berhak menerima uang dari suaminya.
 
“Suami memberikan nafkah secukupnya kepada istri dan anak, selebihnya  diberikan kepada masjid,  pesantren, adik, adik dan ibu, bebas,” ujarnya.
 
Namun Buya Yahya menegaskan bahwa anak dan istri tetap yang terpenting.
 
 
"Anak-anak istri saya adalah satu-satunya yang harus diurus terlebih dahulu. Lebih penting menafkahi anak-anak istri," ujarnya.
 
"Kalau sudah cukup, para suami boleh memberi yang lain,'' lanjut Buya.
 
Dalam tayangan video tersebut, Buya Yahya juga menyinggung soal seorang istri yang mendapat tunjangan di tempat kerja.
 
Buya mengingatkan para istri agar bisa bekerja dan mencari uang sendiri serta tidak boleh sombong.
 
“Ketika perempuan mendapat tunjangan, biasanya mereka menjadi sombong dan lambat laun bercerai karena merasa bisa,” ujar Buya.
 
"Ini musibah, maka wanita yang mendapat berkah dari Allah dalam pekerjaannya hendaknya mempunyai perintah di hatinya dan bertakwa kepada Allah,'' lanjutnya.
 
Demikian penjelasan mengenai siapakah yang lebih didahulukan untuk nafkah dari suami. Semoga bermanfaat.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x