Network
BERITA KBB- Dalam beberapa bulan terakhir, kejadian demi kejadian terus bergulir dan masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakt, di antaranya kasus dugaan pelangaran protokol kesehatan pada acara Habib Rizieq Shihab dan kasus penembakan laskar FPI,
Dari sederet kejadian itu, ada hal yang menjadi sorotan, yakni peristiwa baku tembak di KM 50 Tol Cikampek, yang berujung tewasnya enam laskar FPI. Imbasnya, baku tembak FPI-Polri ini menjadi genderang perang di media sosial (medsos).
Akan tetapi, berbanding terbalik saat peristiwa meninggalnya presiden ke-4 Republik Indonesia, yakni KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang pada saat itu sebagai tanda perdamaian umat Hindu Bali.
Baca Juga: Sedih, Foto Taeyon di Instagram Story Menjelaskan Perasaannya yang Terusik Gosip pacaran dengan Ravi
Disampaikan oleh salah satu pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Ainun Ni’am saat Haul Gus Dur, beberapa waktu silam, saat berkunjung ke Bali, Gus Dur tak hanya akrab dengan umat Muslim saja, tetapi juga dengan umat Hindu.
Hal tersebut dilakukan Gus Dur dengan tujuan untuk membangun ikatan persaudaraan sesama anak bangsa, terlepas dari suku, agama, ras/ethnis, dan strata.
“Secara tidak langsung, beliau menitipkan kita semua. Gus Dur menitipkan umat Islam di Bali kepada para raja dan tokoh Hindu di Bali agar menjaga Muslim di Bali, “ tutur Ainun, seperti dikutip Berita KBB dari Antara pada Senin, 28 Desember 2020.
Baca Juga: Raih Type Certificate, Pesawat N219 Teruji Keamanan dan Keselamatannya.
Saking terkenang di benak umat, pusat agama Hindu, Ashram Gandhi Puri, menyediakan ruangan kecil yang dinamai Gus Dur Bhavan. Ruangan itu diperuntukkan khusus menyimpan barang-barang Gus Dur yang tertinggal, seperti dua buah baji, celana panjang hitam, peci, tongkat, foto, dll.
