BERITA KBB - Mas Bechi menjadi nama yang tengah ramai diperbincangkan setelah adanya dugaan tindak pelecehan atau pencabulan terhadap seorang santriwati saat santriwati itu hendak tes wawancara di perusahaan Mas Bechi.
Mas Bechi alias bernam lengkap Moch Subchi Azal Tzani berdasarkan informasi yang dihimpun melalui berbagai sumber salahsatunya @inilah_com telah ditangkap jajaran kepolisian dari Polda Jatim dengan dibantu aparat TNI Kodim 0814/Jombang, Kamis 7 Juli 2022.
Santriwati yang menerima perbuatan pencabulan itu ternyata menimba ilmu di pesantren ayahnya, Muhammad Mukhtar selaku pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang.
Untuk menangkap Mas Bechi ini, aparat kepolisian sampai berkali-kali alami kegagalan, bahkan sampai melakukan aksi kejar-kejaran seperti di film koboi.
Kasus dugaan pencabulan ini sudah masuk dalam laporan Satreskim Polres Jombang sejak 2019. Berarti sudah hampir tiga tahun baru bisa tertangkap.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskkrim Polres Jombang, lakukan penyelidikan dan penyidikan dugaan pencabulan tersebut.
Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Cimahi dan Sekitarnya Hari Ini Jumat 8 Juli 2022, Inilah Waktu Selengkapnya
Upaya penjemputan paksa Mas Bechi di kediamannya telah sempat dilakukan tim penyidik Ditreskrimum Polda Jatim pada 12 Januari 2022, tetapi gagal.
Bahkan, Tim penyidik Polda Jatim diadang ratusan massa pendukung Mas Bechi di depan Ponpes milik orangtuanya itu.
Selain itu, dalam unggahan instagram akun @majeliskopi08 menampilkan video seseorang yang diduga pimpinan Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, Muhammad Mukhtar Mu'thi ketika bertemu Kapolres Jombang, AKBP M Nurmidayat.
Muhammad Mukhtar mengatakan kasus yang menimpa anaknya ini adalah fitnah yang bukan hanya ditujukan kepada anaknya, melainkan kepada dirinya.
"Ini ada dalangnya, ini ada dalangnya dari luar. Selama ini yang tahu itu saya, dan saya tidak mau membuka masalah ini demi untuk keselamatan kita semuanya. Dan masalah jadi fitnah ini tidak khusus kepada putra saya malah menimpa diri saya, menimpa pesantren saya, menimpa ajaran Shiddiqiyyah, dan menimpa kepada organisasi Shiddiqiyyah semuanya," kata Mukhtar.***