Komnas HAM Kantongi Waktu Kematian Brigadir J Hingga Pemeriksaan CCTV dan Alur Komunikasi yang Terjadi

- 2 Agustus 2022, 16:11 WIB
Komnas HAM Kantongi Waktu Kematian Brigadir J Hingga Pemeriksaan CCTV dan Alur Komunikasi yang Terjadi
Komnas HAM Kantongi Waktu Kematian Brigadir J Hingga Pemeriksaan CCTV dan Alur Komunikasi yang Terjadi /Tangkapan Layar Youtube Beda Nggak?/

 

 
BERITA KBB - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turut terlibat dalam penyelidikan kasus ini. 
 
Meski Kapolri Jendral Listyo Sigit telah membentuk Tim Khusus, lembaga hak asasi manusia nasional yang kini diketuai Ahmad Taufan Damanik tersebut menyatakan memilih kapal yang berbeda dengan polisi dan berjalan sendiri, tak tergabung dengan tim khusus polri.
 
Dalam upaya pemantauan dan penyelidikan, pada Senin kemarin, Komnas HAM kembali meminta keterangan Aide de camp (Adc) atau ajudan Ferdy Sambo. Bahkan hari ini pengurus rumah Ferdy juga turut dipanggil.
 
 
Komnas HAM sendiri secara berkala melakukan pemeriksaan sejumlah pihak, baik melakukan pemanggilan ke kantor pusat di Jakarta, maupun penelusuran ke Jambi tempat Yosua tinggal dan kini dimakamkan. 
 
Proses ekshumasi di Jambi pada Rabu 27 Juli 2022 juga turut diawasi oleh Komnas HAM.
 
Komnas HAM juga mengklaim, sudah mengantongi hasil tes PCR, walaupun nakes yang melakukan tes PCR pada Ferdy tak hadir memeenuhi panggilan Komnas HAM kala itu.
 
 
Kendati demikian, Anam tak merinci apakah hasil PCR tersebut termasuk milik Ferdy Sambo. 
 
Belakangan, alibi Ferdy Sambo saat tes PCR dipertanyakan banyak pihak, benarkah dia tengah melakukannya saat Brigadir J tewas.
 
Sebelumnya Komnas HAM menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi Polri pada Senin 25 Juli 2022, di kantor Komnas HAM, Jakarta. Komnas HAM meminta keterangan dari Tim Forensik Polri. 
 
 
Salah satu keterangan yang digali dari Dokkes Polri adalah pertanyaan publik terkait luka di wajah mendiang Brigadir J.
 
Selain itu, pihaknya juga mengklaim sudah mengantongi skema waktu kematian Brigadir J yang tewas dalam peristiwa penembakan di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.
 
Pada Selasa, 26 Juli 2022, Komnas HAM juga memanggil ajudan Irjen Ferdy Sambo. 
 
Dari tujuh orang ajudan yang tersebar di media, hanya enam orang yang hadir pada hari itu, di antaranya adalah Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang disebut - sebut kepolisian sebagai penembak Brigadir J.
 
Pemeriksaan dilakukan terpisah antar ajudan dan ada juga yang dilakukan dalam satu ruangan bersama.
 
Anam mengatakan dari hasil pemeriksaan, sebelum peristiwa Jumat berdarah itu, tidak ada suasana tegang, bahkan dalam suasana tertawa.
 
Anam menuturkan masing-masing orang memiliki jawaban sendiri-sendiri karena ditanya memang diperiksa secara terpisah.
 
Kemudian pada Rabu, 27 Juli 2022 Komnas HAM meminta keterangan dari Siberbareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Polri. 
 
Total ada 20 rekaman CCTV dari 27 titik yang disaksikan Komnas HAM untuk menyusun teka-teki kematian Brigadir J.
 
Dari rekaman CCTV yang disaksikan, terlihat Bharada J masih hidup dan melaksanakan PCR di rumah bukan TKP penembakan yang belakangan diketahui sebagai rumah pribadi Ferdy Sambo yakni di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
 
Anam juga mengatakan pihaknya menelusuri jaringan komunikasi dengan istilah cell dump, jadi diketahui siapa saja yang ada di lokasi kejadian berdasarkan keberadaan telepon genggam tiap pribadi. 
 
Jika seseorang mengklaim dirinya tidak ada di TKP tapi telepon genggamnya terdeteksi, maka argumen itu terpatahkan.***
 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x