Gen-Z Indonesia Siap Ambil Peran Terdepan dalam Aksi Keberlanjutan

- 14 Juli 2023, 17:47 WIB
/Istimewa/

BERITA KBB - Isu sustainability (keberlanjutan) dalam beberapa tahun terakhir mendapat sorotan yang signifikan di dunia internasional termasuk di Indonesia. Isu-isu dan tantangan yang paling mendesak utamanya terkait perubahan iklim ekstrem, risiko punahnya keanekaragaman hayati, kesenjangan sosial dan gender, serta tantangan keberagaman dan inklusivitas, yang menjadi masalah kritis bagi organisasi, pemerintah, dan individu.

Berbagai institusi pun berupaya mengatasi tantangan ini dan berusaha menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia menyelenggarakan Mid-Year Conference 2023 bertema Sustainability Today, Legacy for Tomorrow. Acara ini bertujuan untuk berdiskusi dan memaparkan hasil survey akan isu-isu Keberlanjutan khususnya dilihat dari sisi Milenial dan Gen-Z.

Baca Juga: Liburan Akhir Pekan? Simak Peringatan Dini Cuaca Sabtu-Minggu 15-16 Juli 2023, Jawa Barat Bakal Hujan Lebat!

Salah satu hasil survei yang diadakan IABC Indonesia terhadap 127 responden Gen Z usia 19-26 tahun di Indonesia dan luar negeri, menyatakan lebih dari 90 persen responden menyetujui perlindungan terhadap lingkungan harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan masyarakat.

Mereka juga melihat adanya urgensi berempati terhadap kelompok yang rentan dan minoritas, termasuk disabilitas, serta komunikasi berperan penting dalam meningkatkan kesadaran akan Keberlanjutan.

Menurut survei IABC Indonesia yang diadakan dalam rentang waktu sembilan (9) hari mulai dari 28 Juni hingga 7 Juli 2023, terungkap 90,5 persen responden setuju bahwa institusi harus mengintegrasikan praktik Keberlanjutan dalam operasional mereka.

Baca Juga: Fakta Pungli Rutan Negara KPK, Tarif Bulanan Capai Puluhan Juta Rupiah Hingga Oknum Petugas Diduga Ikut Main

Berdasarkan survey ini, para–Gen Z sangat setuju penggunaan energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon (48,8 persen) serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai (60,6 persen) dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

Perubahan iklim menjadi isu penting dalam praktik Keberlanjutan, untuk itu sebanyak 52,8 persen responden sepakat bahwa upaya perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan masyarakat. Serta 45,7 persen responden mendorong pemerintah untuk memberikan insentif khusus kepada perusahaan yang mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x