Berita KBB - Setiap tanggal 10 Oktober, dunia memperingati Hari Anti Hukuman Mati Sedunia atau World Day Against Death Penalty. Momentum ini bertujuan menuntut penghapusan hukuman mati secara global dan meningkatkan kesadaran global untuk menentang bentuk hukuman yang dianggap tidak manusiawi itu.
Menurut laman World Coalition Against Death Penalty, para tahanan mengalami berbagai macam siksaan di sel selama menanti eksekusi mati dilaksanakan. Mulai dari penyiksaan fisik dan psikologis saat interogasi, kondisi lingkungan yang buruk selama menunggu antrian eksekusi memberi dampak psikis yang buruk bagi sang terpidana.
Bahkan tidak hanya mereka yang meringkuk di sel yang menderita, keluarga napi dan orang-orang terdekatnya juga merasakan kepedihan yang sama, baik sebelum maupun sesudah eksekusi mati dijatuhkan. Diskriminasi jenis kelamin, orientasi seks, umur, agama, dan etnis memperparah buruknya perlakuan terhadap tahanan yang menanti eksekusi.
Baca Juga: Arsenal Menang Tipis atas Manchester City di Emirates
Berikut ini 5 kisah pengalaman mengerikan napi di ambang eksekusi dari berbagai negara di seluruh dunia, yang Berita KBB himpun dari laman The Death Penalty Project dalam rangka Hari Anti Hukuman Mati Sedunia 10 Oktober.
-
8 tahun menanti hukuman mati, tahanan ini mengalami gangguan kejiwaan
Joshua French, tahanan sebuah penjara di Republik Kongo, mengalami penurunan kesehatan mental selama 8 tahun menunggu eksekusi mati. French dipaksa menjalani hukuman acak dan sering terlibat dalam kericuhan penjara antara tahanan dan petugas yang penuh kekerasan.
Akibat siksaan yang dialaminya, French menjadi paranoid, delusional dan mogok makan minum, serta memerlukan penanganan medis yang tidak kunjung didapatkan dari petugas. Beruntungnya, ia dibebaskan dengan alasan kemanusiaan.
-
Lolos dari hukuman mati, tahanan ini dihantui suara eksekusi gantung
Editor: Siti Mujiati
Tags
Artikel Pilihan
Terkini
12 Link Twibbon Hari Kenaikan Yesus Kristus 9 Mei 2024 Unduh Gratis dan Unggah Ke Medsos
9 Mei 2024, 10:11 WIB