Studi Kaukus Keswa: Pemilu 2024 Tingkatkan Risiko Kecemasan dan Depresi

- 29 Februari 2024, 08:56 WIB
Hasil Studi Status Kesehatan Jiwa Selama Pemilu 2024
Hasil Studi Status Kesehatan Jiwa Selama Pemilu 2024 /

BERITA KBB- Setelah usai penyelenggaraan Pemilu 2024, diketahui prevalensi Kecemasan (anxiety) sedang-berat sebesar 16% dan Depresi (depression) sebesar 17,1%. Hal ini diperoleh dari studi observasional terkait Kesehatan Jiwa dan Pemilu yang dilakukan oleh Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa.

Menurut Ketua Tim Peneliti dan Inisiator Kaukus, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, temuan prevalensi kecemasan dan depresi ini lebih tinggi dibanding data hasil Riskesdas 2018 dan Direktorat Keswa Kemenkes 2022.

Menurut Ray, data sebelum pemilu menunjukkan angka Depresi sedang-berat 6% dan gangguan emosi termasuk ansietas sedang dan berat 9,8%. Jadi terlihat memang meningkat bila dibandingkan temuan kami yang dilakukan tepat sesaat setelah hari pencoblosan, yaitu antara 14 hingga 16 Februari 2024. Dan terlihat bahwa risiko nya pun semua terkait dengan persepsi kesehatan jiwa yang berhubungan dengan proses partisipasi Pemilu,” ungkap Ray yang
merupakan Ketua Health Collaborative Center (HCC) ini, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga: Sinopsis Tertawan Hati 29 Februari 2024 Alya Ceritakan Kejahatan Alyssa, Akankah Felix Sadar?

Dalam pemaparan hasil studi itu, tim peneliti dan inisiator Kaukus yang terdiri dari Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, Prof. Dr. dr. Nila F Moeloek, Prof. Dr. Tjhin Wiguna, dan Kristin Samah ini menjelaskan secaara metodologis sruvei ini memiliki tingkat keppercayaan sebesar 95% dan margin oof error 2%, sehingga bisa dikatakan kredibel dan mewakili kondisi di masyarakat Indonesia. Dengan responden sebesar 1077, studi ini juga menemukan bahwa risiko yang muncul terkait proses dan partisipasi Pemilu 2024 meningkatkan potensi kecemasan (ansietas)
sebesar 2 kali dan risiko depresi pun meningkat hingga 3 kali lipat.

Menurut Prof. Nila F Moeloek yang merupakan inisiator kaukus, temuan ini menunjukkan bahwa perlu ada intervensi dan mitigasi khusus di masyarakat. Orientasi nya adalah mencegah supaya kecemasan dan depresi tidak memberat. Karena kita ketahui ansietas dan depresi ini
adalah pintu masuk untuk gangguan jiwa serius bahkan bisa fatal, jadi dicegah,” ungkap Menteri
Kesehatan RI 2014-2019 ini.

Lebih lanjut tim peneliti Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa merekomendasikan agar pemerintah dan segenap komponen masyarakat perlu menjadikan suasana komunitas untuk tidak berlarut-larut membahas aspek konflik dan perbedaan politik pasca Pemilu. Sebaliknya perlu ada
sudut pandang positif agar situasi pasca pemilu menjadi nyaman.

Baca Juga: Link Nonton Petualangan Kerajaan Dino Tayo dan Eddy Si Rubah Pintar, Cek Jadwal Mentari TV Jumat 1 Maret 2024

Kaukus juga merekomendasikan penting adanya penguatan akses pelayanan kesehatan jiwa di tingkat
komunitas dan layanan primer, termasuk membuka potensi konseling di puskesmas. Survei hubungan kesehatan jiwa dengan Pemilu 2024 ini menggunakan metode observasional
kuantitatif dengan design cross sectional melalui kuesioner online. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner GAD-7 dan PHQ-9 untuk mengukur status kesehatan jiwa.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x