BERITA KBB - Ada yang unik dalam memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional 2021 di SMP Darul Hikam.
Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang diselenggarakan setiap 21 Februari itu, SMP Darul Hikam menyelenggarakan acara "Ngawangkong Sareng Kang Danicky Bule Asli Amerika Chicago Anu Nyunda", Jumat 19 Februari 2021 secara daring.
" Alhamdulillah, sae pisan sampurasun. Sunda wae, dicampur campur. Abi resep pisan ka budaya sunda, alat musikna, bahasana. Budayana beunghar pisan. Orang bule datang melihat Bahasa Sunda, Bahasa Sunda hese pisan", sapa Danicky, bule asal Chicago Amerika saat menyapa peserta webinar.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Hari Ini, Minggu 21 Februari 2021 : Ada Sobat Misqueen hingga Opera Van Java
Meskipun masih kental dengan lidah asingnya, namun Danicky sangat fasih berbahasa sunda. Selain itu, bule yang berprofesi sebagai guru itu bisa memainkan berbagai alat musik tradisional Jawa Barat hingga bermain silat.
"Abi bisa maen kacapi 20 senar. Da mi na ti la da, nyanyikeun lagu sabilulungan, belajar di sanggar barudak ibu Sofi genep taun, " tambahnya.
Danicky yang mengaku belajar silat di Sanggar Pasar Intan Garut itu, mengungkapkan bahwa keragaman budaya sunda sangat menarik perhatiannya sejak datang ke Indonesia.
"Saya datang ke Indonesia tahun 1997 untuk jadi guru, asalnya mau ngenalin kuliner di Jawa Barat ke temen-temen saya di Amerika. Tapi ternyata budaya dan bahasa di Jawa Barat sangat menarik sekali jadi semua penasaran" ungkapnya.
Selain terkesan dengan budayanya, Danicky mengaku terkesan dengan Bahasa Sunda yang halus dan lembut.
"Basa sunda nu abi tiasa basa sunda nu lemes, nu kasar abi teu tiasa", katanya sambil tertawa.
Baca Juga: Jadwal GTV Hari Ini, Minggu 21 Februari 2021, Ada Kisah Viral hingga Keluarga Manja (Duma & Judika)
Sementara itu, menurut Kesiswaan SMP DH Danis, kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun itu untuk mengingatkan khususnya pada siswa siapa kita, lahir dimana kita dan sebagai upaya mengenalkan dan melestarikan bahasa ibu kita yaitu bahasa sunda.
Danis mengatakan bahwa siswa tetap harus menguasai bahasa asing, tapi tidak melupakan bahasa ibu. Kewajiban kita sebagai orang sunda harus menguasainya, supaya tidak terasing di wilayah sendiri.
"Melestarikan budaya dan bahasa daerah berhubungan dengan unsur kesopanan dan unsur tata krama. Kita harus mengenal budaya dan bahasa orang lain, agar terjadi harmonisasi hubungan budaya dan bahasa," tambahnya.
Pada akhir acara, Danicky berpesan supaya generasi muda tidak malu untuk menggunakan Bahasa Sunda, harus "ngamumule" karena merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.
"Jangan malu ngomong pake Bahasa Sunda karena beranggapan ngga gaul, jangan pake bahasa yang kasar juga. Kudu reeus, kudu bangga. Semangat terus. Caricing di imah heula, jagjag waringkas teras, " tutupnya.***