PPKM di Jabar: Alhamdulillah Tren Kepatuhan Pakai Masker dan Jaga Jarak Meningkat

- 18 Januari 2021, 21:56 WIB
Tim Satgas Covid-19 Kota Cimahi bersama TNI-Polri melakukan patroli, Rabu 13 Januari 2021 malam. Didapati masih banyak pelaku usaha yang melanggar jam operaaional selama PPKM
Tim Satgas Covid-19 Kota Cimahi bersama TNI-Polri melakukan patroli, Rabu 13 Januari 2021 malam. Didapati masih banyak pelaku usaha yang melanggar jam operaaional selama PPKM /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

BERITA KBB -  Sebanyak 20 daerah di Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerapkan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau di Jabar disebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional sejak Senin 11 Januari 2021 hingga 25 Januari mendatang.

Ke-20 daerah yang melaksanakan PSBB Proporsional yakni Kabupaten Sukabumi, Kab. Sumedang, Kab. Cirebon, Kab. Garut, Kab. Karawang, Kab. Kuningan, Kab. Ciamis, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Majalengka, Kab. Bekasi, Kab. Subang, Kab. Bogor, serta Kota Depok, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Cimahi.

Sepekan berlangsung, Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, tren kepatuhan warga Jabar untuk memakai masker dan menjaga jarak meningkat.

Baca Juga: Link Streaming Hercai Senin 18 Januari, Hanife Ditangkap dan Dipenjara Karena Dituging Bakar Lahan

"Dari rata-rata sebelum PPKM itu (persentase) 50-an persen, sekarang memakai masker naik ke angka 70 persen dan menjaga jarak 60 persen," kata Emil. 

Rinciannya, pada 11 Januari 2021, tingkat kepatuhan memakai masker adalah 50,88 persen. Angka meningkat menjadi 60,37 persen per 13 Januari 2021 dan meningkat hingga 71,83 persen per 15 Januari 2021.

Kepatuhan menjaga jarak pada 11 Januari 2021 sebesar 41 persen. Angka meningkat menjadi 47,63 persen per 13 Januari 2021 dan meningkat hingga 65,49 persen per 15 Januari 2021.

Baca Juga: Terharu, Pesan Roy Untuk Aldebaran Kakaknya di Ikatan Cinta, Roy: Percayalah Al Andin Tidak Bersalah

"Untuk PPKM sudah dievalusasi oleh Pak Luhut (Menko Marves RI), Jabar diapresiasi untuk peningkatan kedisiplinan, termasuk terbaik di Jawa-Bali. Itu berkat kerja Pak Kapolda (Jabar) dan Pak Pangdam (III/Siliwangi) maka sekarang (kepatuhan) naik," ucap Emil.

Berdasarkan wilayah per 15 Januari 2021, tiga daerah dengan kepatuhan memakai masker terbaik adalah: 1. Kota Bekasi; 2. Kota Bandung; dan 3. Kota Cimahi.

Sementara kepatuhan memakai masker terendah adalah Kabupaten Tasikmalaya (tidak termasuk 20 daerah PPKM), Kota Tasikmalaya, dan Kab. Pangandaran.

Baca Juga: Berjudul 'Vaksin', Album ke-24 Milik SLANK Diyakini Bisa Menjadi Imun Tubuh dan Kebal Mental

Untuk kepatuhan menjaga jarak, tiga daerah terbaik yakni: 1. Kota Bekasi; 2. Kab. Majalengka; dan 3. Kab. Bandung Barat. Sementara kepatuhan menjaga jarak terendah adalah Kota Depok, Kota Tasikmalaya, dan Kab. Garut.

"Daerah yang paling patuh masyarakatnya memakai masker adalah Kota Bekasi, saya ucapkan terima kasih. Yang bisa menjaga jarak jatuh kepada Kota Bekasi. Kota Bekasi jadi dinilai paling disiplin di Jabar. Walau belum sempurna, tapi paling disiplin," kata Emil.

"Jadi kepada yang sudah patuh tolong dipertahankan. Yang tidak patuh, saya titip ke kepala daerah untuk terus mengedukasi masyarakatnya," tambahnya.

Baca Juga: Syok, Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 19 Januari, Andin Jujur Kalau Dia Bukan Pembunuh Roy, Al Kaget

Kang Emil menegaskan, evaluasi kinerja PPKM alias PSBB Proporsional di Jabar berdasarkan data real time atau aktual. Di saat bersamaan, hingga kini Emil berujar bahwa pihaknya masih berhadapan dengan kendala penumpukan laporan kasus harian.

"Karena di Jabar, data lama masih tercampur. (Contohnya) pada Jumat (15/1/21), dari 3.095 kasus, 2.224-nya kasus lama," kata Emil.

"Ini masih terus kita perbaiki, termasuk analisis PPKM. Kita akan analisis sendiri menggunakan data yang real time, bukan data yang tercampur dengan data lama. Sedang dikomunikasikan (cara evaluasinya) via Pak Sekda, mana yang masa lalu, mana yang real time PPKM. Kalau menganalisa PPKM pada data lama 'kan tidak fair," ujarnya.***

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah