4,4 Juta Lansia dan 2,1 Juta Petugas Publik Jadi Target Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Jabar

- 22 Februari 2021, 22:23 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat rakor virtual persiapan vaksinasi tahap kedua bersama Menteri Kesehatan RI dan beberapa gubernur dari Gedung Pakuan Bandung Senin 22 Februari 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat rakor virtual persiapan vaksinasi tahap kedua bersama Menteri Kesehatan RI dan beberapa gubernur dari Gedung Pakuan Bandung Senin 22 Februari 2021. /Humas Jabar/Yogi P/

BERITA KBB - Jabar akan memulai vaksinasi tahap kedua Rabu 24 Februari 2021. Setelah nakes pada tahap pertama, target pada tahap kedua ini adalah lansia dan petugas publik.

Hingga Senin 22 Februari 2021 pagi, Satgas COVID-19 Jabar sedang menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat dan diharapkan akan mulai didistribusikan ke kabupaten/kota Selasa 23 Februari 2021. Sehingga vaksinasi tahap kedua di Jabar bisa dilakukan keesokan harinya.

Pada tahap kedua ini Jabar menerima jatah vaksin 127.061 vial dengan perkiraan dosis mencapai 1.270.606. Kelompok lansia 60-70 tahun mendapat prioritas utama untuk disuntik disusul petugas publik.

Baca Juga: Profil Ayus Sabyan yang Diduga Selingkuh dengan Nissa Sabyan, dari Berjualan Jam hingga Jadi Keyboardis

Jumlah yang sudah terdata di Jabar ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik 2.195.215 orang. Sehingga total vaksinasi tahap kedua untuk sekitar 6,6 juta orang.

Dalam rakor virtual bersama Menteri Kesehatan RI dan beberapa gubernur dari Gedung Pakuan Bandung Senin 22 Februari 2021 pagi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan vaksinasi bagi lansia diprioritaskan di daerah rawan seperti Bogor – Depok – Bekasi.

“Kalau memang boleh diizinkan jatah lansia di Jabar kita akan fokuskan di zona-zona merah lansia di Bodebek yang kasusnya selalu ranking satu, dua, tiga,” ujarnya.

Baca Juga: Yeyyy, Kai EXO Unjuk Koleksi Barunya dengan Gucci, Dia Juga Ingin Memenuhi Harapan Penggemar

Dalam vaksinasi tahap kedua, Jabar akan melakukan kampanye yang lebih terarah dan tepat sasaran berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan. Sosialiasi, kata Ridwan Kamil, akan dilakukan dengan melihat demografi penduduk, entitas, dan agama.

“Kampanye pentingnya vaksin masih belum selesai. Saya meminta izin Pak Menkes, perlu kita melakukan kampanye berdasarkan demografi, ada berbasis etnisitas, dan juga agama,” sebut Emil.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah