Faktor berikutnya yaitu kualitas pelayanan. Menurutnya, keramahtamahan khas orang Jabar ternyata menjadi magnet investor untuk datang ke Jabar. Terbaru, sejumlah investor dari Republik Ceko datang ke Cianjur untuk menjajaki investasi di berbagai sektor.
Baca Juga: Nasib Pekerja Bangunan Tak Bermasker yang Dipecat Kini jadi Beruntung Setelah Bertemu Dedi Mulyadi
"_Quality service_ atau pelayanan yang baik dengan ekstra servis khas keramahtamahan orang Jabar menjadi unggulan kami," tuturnya.
Tiga kunci menarik investor ini selalu dibawanya ke berbagai forum seperti forum dubes di Jakarta maupun saat kunjungan kerja ke luar negeri.
Selain itu, semangat proaktif kepemimpinan yang Emil tunjukkan juga menjadi pendorong bagi dinas dibawahnya agar bekerja lebih baik. Belum lagi kemudahan investasi yang dihadirkan lewat inovasi Simpatik (Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu untuk Publik) dari DPMPTSP Jabar yang kini sudah direplikasi oleh 18 provinsi di Indonesia.
"Tiga poin tadi ditambah semangat proaktif leadership dan kemudahan lewat inovasi perizinan selalu saya bawa kemana-mana," ujar Emil.
Dalam kondisi pandemi COVID-19 sekalipun investasi ke Jabar khususnya penanaman modal asing, tidak signifikan. Emil mengungkapkan, sebelum pandemi angka pengangguran Jabar 8,3 persen. Setelah pandemi tepatnya Agustus 2020 lalu naik menjadi 10 persen, namun turun kembali ke angka 8 persen lebih di awal tahun 2021.
"Penyumbang terbesar pengurangan pengangguran itu kan dari investasi dan dalam kondisi pandemi pun investasi ke Jabar tidak turun-turun amat. Ini menunjukan investor tetap percaya," ungkapnya.