Tetap Tertinggi di Indonesia, Ini Tiga Kunci Jabar Tarik Investor

- 12 Juli 2021, 21:00 WIB
Pembangunan Tol Cisumdawu. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menurunkan tim khusus memantau proyek itu.
Pembangunan Tol Cisumdawu. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menurunkan tim khusus memantau proyek itu. /Biro Komunikasi Publik/Kementerian PUPR

BERITA KBB - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap tiga kunci keberhasilan Jabar menjadi daerah penyumbang investasi terbesar di Indonesia.

Sepanjang tahun 2020 lalu Jabar menempati posisi puncak dalam realisasi investasi yakni sebesar Rp120,4 triliun. Angka ini menjadi penyumbang terbesar realisasi nasional yang mencapai Rp826 triliun.

Emil mengatakan bahwa faktor pertama yang menyebabkan investor tertarik untuk menamankan modalnya di Jabar adalah kualitas infrastruktur.

Baca Juga: Kemnaker Gelar Apel dan Doa Bersama Agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir

"Hasil survey menunjukkan bahwa mereka (investor) tertarik karena keunggulan infrastruktur di Jabar," ujarnya, Senin, 12 Juli 2021.

Sebab, menurut Emil, adanya infrastruktur seperti Pelabuhan Patimban, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan melahirkan pusat pertumbuhan baru. Dari situ akan hadir pula investasi.

"Investasi hadir pada pusat pertumbuhan yang infrastrukturnya baik," ucapnya.

Baca Juga: Kemnaker Gelar Apel dan Doa Bersama Agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir

Alasan kedua investor tertarik ke Jabar adalah produktivitas sumber daya manusia (SDM). Kang Emil menuturkan, Jabar terus berupaya mencetak SDM unggul yang dibutuhkan investor. Banyaknya perguruan tinggi di Jabar juga menjadi faktor penunjang.

"Produktivitas SDM jabar tertinggi, ini juga disukai oleh investor," kata Emil.

Faktor berikutnya yaitu kualitas pelayanan. Menurutnya, keramahtamahan khas orang Jabar ternyata menjadi magnet investor untuk datang ke Jabar. Terbaru, sejumlah investor dari Republik Ceko datang ke Cianjur untuk menjajaki investasi di berbagai sektor.

Baca Juga: Nasib Pekerja Bangunan Tak Bermasker yang Dipecat Kini jadi Beruntung Setelah Bertemu Dedi Mulyadi

"_Quality service_ atau pelayanan yang baik dengan ekstra servis khas keramahtamahan orang Jabar menjadi unggulan kami," tuturnya.

Tiga kunci menarik investor ini selalu dibawanya ke berbagai forum seperti forum dubes di Jakarta maupun saat kunjungan kerja ke luar negeri.

Selain itu, semangat proaktif kepemimpinan yang Emil tunjukkan juga menjadi pendorong bagi dinas dibawahnya agar bekerja lebih baik. Belum lagi kemudahan investasi yang dihadirkan lewat inovasi Simpatik (Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu untuk Publik) dari DPMPTSP Jabar yang kini sudah direplikasi oleh 18 provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Biodata dan Profil Lengkap Nindy Ayunda yang Dipolisikan Mantan Ayah Mertua, Ada Umur, Agama, dan Instagram

"Tiga poin tadi ditambah semangat proaktif leadership dan kemudahan lewat inovasi perizinan selalu saya bawa kemana-mana," ujar Emil.

Dalam kondisi pandemi COVID-19 sekalipun investasi ke Jabar khususnya penanaman modal asing, tidak signifikan. Emil mengungkapkan, sebelum pandemi angka pengangguran Jabar 8,3 persen. Setelah pandemi tepatnya Agustus 2020 lalu naik menjadi 10 persen, namun turun kembali ke angka 8 persen lebih di awal tahun 2021.

"Penyumbang terbesar pengurangan pengangguran itu kan dari investasi dan dalam kondisi pandemi pun investasi ke Jabar tidak turun-turun amat. Ini menunjukan investor tetap percaya," ungkapnya.

Baca Juga: Profil dan Karir Neno Warisman, Politisi yang Kritik Putusan Hakim Suryaman Untuk Vonis HRS: Tidak Adil

Kinerja pelayanan satu pintu terpadu satu pintu Jabar masuk dalam tiga besar penilaian tingkat provinsi tahun 2021 oleh Kementerian Investasi/ BPKM. Saat ini tim penilai sedang melakukan uji petik kepada DPMPTSP Jabar.***

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah