Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ajak Cendekiawan Muslim se-Indonesia Adaptasi dengan Teknologi Digital

- 22 Agustus 2021, 13:06 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka secara virtual pertemuan nasional Masika - ICMI dari Gedung Pakuan Kota Bandung, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka secara virtual pertemuan nasional Masika - ICMI dari Gedung Pakuan Kota Bandung, Sabtu, 21 Agustus 2021. /Biro Adpim Jabar/

BERITAKBB — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) beradatpasi dengan perkembangan teknologi digital 4.0 yang kian cepat.

Pengusaan teknologi digital merupakan bekal penting dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara adidaya pada 2045 seperti banyak diprediksi pakar dunia.

Emil berharap jalan menuju impian 2045 harus direalisasikan sejak sekarang, di antaranya oleh kaum intelektual seperti ICMI.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ajak ICMI Bangun Peradaban Jabar

“Mari kita gunakan _benchmark_ kita itu 2045. Supaya 1945 Indonesia merdeka 2045 Indonesia adidaya,” ujar Ridwan Kamil saat membuka secara virtual pertemuan nasional Majelis Sinergi Kalam-Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (Masika -ICMI) dengan tema “Cendekiawan Muda dan Tantangan Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0”, dari Gedung Pakuan Kota Bandung, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Menurut Ridwan Kamil revolusi 4.0 hanya akan bersahabat bagi mereka yang mampu beradaptasi dengan teknologi digital. “Inilah revolusi 4.0 bagi yang siap masuk ke kelompok warna hijau. Bagi yang (warna) merah-merah siap-siap pekerjaannya akan hilang,” ungkapnya.

Kehadiran industri 4.0 dapat ditafsirkan akan banyak jenis pekerjaan manual yang hilang karena yang asalnya dilakukan manusia nanti akan diisi robot dan kecerdasan buatan yang semuanya dilakukan secara digital.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Ajak ICMI Orda Kota Bandung Berperan Aktif Tangkal Isu Radikalisme

Disrupsi revolusi industri 4.0 telah meluluhlantahkkan semua sektor perekonomian, termasuk katanya 86 juta pekerjaan telah hilang.

“Disrupsi ini akan menghilangkan pekerjaan dan menghadirkan pekerjaan. Ada pekerjaan penting tapi mulai turun. Jadi, ada 85 juta pekerjaan yang hilang. Akan lahir juga 97 juta analis data digital hebat, itu semua berkat adanya pandemi COVID-19,” katanya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x