60 Persen Warga Jabar Cemas dan Khawatir Selama Pandemi

- 4 September 2021, 22:37 WIB
*Caption:* Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat menghadiri Talkshow dan Konsultasi Psikologi Mental Illness di Kota Bandung, Sabtu, 4 September 2021.
*Caption:* Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat menghadiri Talkshow dan Konsultasi Psikologi Mental Illness di Kota Bandung, Sabtu, 4 September 2021. /Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar/

BERITAKBB - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengapresiasi Gerakan Titik Koma melalui Project Semicolon yang memberikan konseling kesehatan mental secara gratis kepada masyarakat.

"Saya sangat menyambut baik sebuah inisiatif oleh Gerakan Titik Koma ini untuk menjangkau mereka-mereka yang mungkin memendam stres, galau, dan kecemasannya, melalui berbagai media," katanya usai Talkshow dan Konsultasi Psikologi Mental Illness di Kota Bandung, Sabtu, 4 September 2021.

Emil mengatakan, sepanjang pandemi COVID-19, tercatat 60 persen warga Jabar mengalami tekanan psikis, cemas, dan khawatir. Selain itu, terdapat 5.000-an anak yatim dan yatim piatu yang ditinggal orang tuanya karena meninggal dunia akibat COVID-19.

Baca Juga: 5.642 Anak Yatim Piatu Karena Orang Tuanya Meninggal Covid-19, Akan Dijamin Pemprov Jabar Hingga Tingkat Atas

"Kita mendapati statistik bahwa 60 persen warga cemas dan khawatir saat pandemi ini. Kemudian ada 5.000-an anak yatim dan yatim piatu yang ditinggal orang tuanya karena COVID-19. Itu juga harus menjadi perhatian kita," tuturnya.

Menyikapi fenomena kesehatan mental tersebut, Pemda Provinsi Jabar akan berkolaborasi dengan Gerakan Titik Koma guna menurunkan tingkat depresi masyarakat. Pemda Provinsi Jabar juga sebelumnya telah memiliki program mobile konseling "Kekasih", konseling di rumah sakit jiwa dan hotline, juga kampung kesehatan mental.

"Kita akan berkolaborasi. Inilah yang kita harapkan sehingga bisa menurunkan tingkat depresi," kata Emil.

Baca Juga: 2.000 Pelajar di Cirebon Divaksinasi Covid-19, Perluas Kesempatan PTM di Jabar

Menurut Emil, isu kesehatan mental tidak hanya mendampaki kalangan tertentu. "Dari anak-anak sampai pemimpin, seperti saya, pun punya problem yang kadang tidak dimunculkan karena situasi," ucapnya. ***

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah