50 Tabung Oksigen dan 1.000 Paket Sembako Akan Didistribusikan untuk Warga Jabar

- 13 September 2021, 16:18 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menerima bantuan tanggap darurat COVID-19 dari PT Lion Super Indo secara simbolis via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin, 13 Spetember 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menerima bantuan tanggap darurat COVID-19 dari PT Lion Super Indo secara simbolis via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin, 13 Spetember 2021. /Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar/

BERITAKBB - P@emerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerima bantuan tanggap darurat COVID-19 dari PT Lion Super Indo berupa 50 tabung oksigen medis ukuran 6 meter kubik kondisi baru dan 1.000 paket sembako.

Bantuan diterima simbolis oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dari perwakilan Direksi PT Lion Super Indo secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin, 13 September 2021.

Emil menyambut baik bantuan tersebut. Walaupun kondisi pandemi COVID-19 saat ini di Jabar berangsur membaik, tetapi tetap perlu waspada.

Baca Juga: 1.000 Pesantren Audisi Pertama Dapat Bantuan Modal One Pesantren One Product

"Saya ucapkan terima kasih dan bantuan ini akan segera kami distribusikan," katanya.

Terkait bantuan oksigen, Emil menyebut distribusi akan diprioritaskan untuk rumah sakit di daerah terpencil. Menurutnya, infrastruktur kesehatan di pelosok lebih dibutuhkan ketimbang di perkotaan.

"Kami akan segera distribusikan ke rumah sakit khsususnya yang jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan yang memadai, kalau Bodebek dan Bandung Raya biasanya lebih baik kondisi infrastruktur kesehatannya tapi berbeda di ujung Jabar maka kita prioritaskan menerima bantuan ini," tutur Emil.

Baca Juga: Kemendikbudristek RI Akan Salurkan Program Bantuan Kuota Internet Periode September-November 2021

Emil melanjutkan, saat ini ada sekitar 7.000 kasus aktif COVID-19 di Jabar. Sebagian dirawat di rumah sakit, dan sisanya melakukan isolasi mandiri maupun di tempat isolasi terpusat.

"Kami masih ada sekitar 7 ribuan kasus aktif yang tentunya membutuhkan oksigen tapi puncaknya sudah turun pada Juli lalu yang mencapai 120 ribu," ujar Emil.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah