Sendy Yusuf; Kritis saat Pandemi, Pengrajin Batik Beralih Profesi

- 21 Agustus 2022, 14:31 WIB
Sendy Yusuf di sela-sela acara "Riung Batik Jawa Barat 2022" yang digelar di Rumah Batik Komar Kota Bandung, Sabtu (20/8/2022).
Sendy Yusuf di sela-sela acara "Riung Batik Jawa Barat 2022" yang digelar di Rumah Batik Komar Kota Bandung, Sabtu (20/8/2022). /Ade Bayu Indra/Berita KBB/

BERITA KBB - Seusai dua tahun pandemi Covid-19, pengrajin batik di Jawa Barat banyak yang beralih profesi. Hal ini disebabkan karena sektor ini terpuruk karena pandemi. Penghasilan pengusaha batik saat pandemi terjun bebas hingga 80 persen.

Ketua Umum Yayasan Batik jawa Barat (YBJB), Sendy Yusuf mengatakan, sebelum pandemi jumlah pengrajin batik di Indonesia 130.000 lebih, sekarang hanya 27.000 pengrajin. Banyaknya pengrajin batik beralih profesi pun terjadi di Jabar.

"Seiring era new normal dan sektor ekonomi dan publik kembali mulai menggeliat saat ini, maka kami pun akan melakukan sejumlah upaya agar ada regenerasi pengrajin batik," ungkap Sendy di sela-sela acara "Riung Batik Jawa Barat 2022" yang digelar di Rumah Batik Komar Kota Bandung, Sabtu (20/8/2022). 

Baca Juga: Resmikan Rumah Belajar Batik Tasikmalaya, Atalia Harapkan Mampu Dongkrak Ekonomi Warga

Dikatakan, dalam waktu dekat rencananya YBJB akan melakukan kunjungan ke sejumlah kabupaten dan kota di Jabar. Lalu, melakukan pelatihan dan pembinaan kepada pengrajin batik.

"Kita akan kumpulkan para generasi muda yang tertarik membatik. Kita beri pelatihan dan pembinaan. Supaya regenerasi pengrajin batik tetap terpelihara bahkan jumlahnya kembali meningkat," jelasnya.

Oleh sebab itu, kata Sendy pihaknya mengharapkan pemerintah ikut berpartisipasi dalam membina pengrajin batik. Salah satunya dengan memberi kebijakan untuk menurunkan harga bahan batik, seperti benang sutra harus diimpor dan harganya saat ini terus melangit.

Baca Juga: Pajang Foto Bareng Chef Arnold Pakai Batik, Chef Juna Malah Bilang Pamit Gak Balik

"Pemerintah juga bisa memberikan bantuan berupa bahan baku untuk membatik seperti kompor membatik, canting batik, dll. Di samping itu, pemerintah juga bisa menjadi mitra kita untuk meningkatkan kembali batik Jabar," ujar Sendy.

Menurutnya, acara Riung Batik Jabar 2022 ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Jadi YBJB ke-14 tahun. Dua tahun lalu, pembinaan dan koordinasi hanya dilakukan secara online, tahun ini bisa digelar secara offline.

"Silaturahmi ini diikuti oleh pengurus dan anggota YBJB di seluruh kota dan kabupaten. Tidak hanya mendengar tantangan dan masukan dari para pengurusan dan anggota, dalam kegiatan ini pun kami memperkenalkan inovasi baru dalam membatik, yaitu ecoprint batik," jelasnya.

Baca Juga: Tampil Berbeda Kenakan Batik, Chef Juna, Chef Arnold dan Chef Renatta Foto di Galeri MasterChef Indonesia

Sebenarnya, kata Sendy ecoprint ini sudah banyak dan bukan batik. Namun, karena pihaknya memiliki kreativitas jadi ecoprint ini dikolaborasikan dengan kain batik. Jadi, namanya tetap bisa disebut batik.

"Ecoprint batik ini hasil kreativitas dan inovasi kita. Prinsipnya kita akan terus support pengrajin batik untuk terus berkreasi menciptakan inovasi-inovasi dalam membatik. Sehingga kita bisa terus berkarya," ucap Sendy.

Ia mengharapkan para pengrajin dan pengusaha batik bisa mendapat wawasan soal ecoprint batik dan mengembangkannya di daerah masing-masing sesuai dengan kearifan lokal-nya.

Baca Juga: Rayakan Hari Batik Nasional Dengan Twibbon, Berikut ini Linknya, Ada Gambar Menarik

"Di samping itu kita juga terus memotivasi para pengusaha dan pengrajin batik untuk melek teknologi. Misalnya dalam penjualan dan pengemasan produk disesuaikan dengan kondisi saat ini. Misalnya, penjualannya dilakukan melalui online, medsos dan e-commerce," katanya. ***

 

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah