"Di sana dilakukan penanaman secara tematik, diawali dengan jahe merah dan berhasil sampai diresmikan oleh Wali Kota Bandung. Terus berkembang hingga dibuat gang temanik tersebut," ujarnya.
"Ini terus berkembang, dengan edukasi kepada masyarakat, hingga muncul gang kunyit, stoberi, pandan, terong, cabe, sereh, pakcoy dan bunga telang," imbuhnya.
Selain itu, ada juga ternak ayam, lele, dan pengolahan pupuk organik.
Baca Juga: TPT Lapangan Sepak Bola di Bandung Barat Ambruk Tergerus Longsor
Hasil dari gang tematik ini dimanfaatkan warga untuk membuat berbagai olahan untuk penambahan nutrisi atau PMT bagi balita yang ada di posyandu.
Di antaranya, puding dari olahan pakcoy dan bunga telang, nugget lele, manisan terong dan minuman dari jahe dan sereh (jeser).
"Jeser ini dijadikan minuman kesehatan bagi lansia oleh Puskesmas. Ini alhamdulillah bermanfaat," katanya.
"Ada juga membuat pupuk dari kulit telur, dekorasi dari barang bekas serta biopori untuk menampung air," lanjutnya.
Saat Covid-19 lalu, hasil panen dari urbang farming di gang temanik juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga yang sedang isolasi.