Iklim Investasi Perlu Didukung Tenaga Kerja Berkompetensi Tinggi

- 17 November 2020, 21:25 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri rapat koordinasi dengan Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Provinsi Jawa Barat, di Mason Pine Hotel, Padalarang, Kab. Bandung Barat, Selasa 17 November 2020.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri rapat koordinasi dengan Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Provinsi Jawa Barat, di Mason Pine Hotel, Padalarang, Kab. Bandung Barat, Selasa 17 November 2020. /Humas Jabar/Dudi

BERITA KBB - Investasi atau penanaman modal seakan menjadi titik terang dalam percepatan pemulihan ekonomi Jawa Barat (Jabar) yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, Jabar berkomitmen meningkatkan investasi dan mempertahankan predikat Jabar sebagai provisi terdepan dalam hal investasi.

Salah satunya Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar menggelar West Java Investment Summit (WJIS) 2020 secara daring dari Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, yang hari ini masih berlangsung.

Baca Juga: Indonesia SIAP Ajak 10.000 Keluarga di Jawa Barat Wujudkan Keluarga Sehat dan Sejahtera

Sejalan dengan itu, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa kompetensi tenaga kerja juga jadi aspek penting untuk mendukung iklim investasi di Jabar. Artinya daya saing tenaga kerja perlu mendapat perhatian khusus.

"Hakikatnya buruh adalah mitra perusahaan. Sebesar apapun investasi oleh investor kalau tidak ada buruh tidak akan ada yang bekerja, otomatis output produk tidak akan ada," kata Uu saat membuka rakor dengan Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Provinsi Jabar, di Kab. Bandung Barat, Selasa 17 November 2020.

Apalagi, menurut Uu, menghadapi era globalisasi, persaingan dengan tenaga kerja asing pun semakin terbuka. Produktivitas tenaga kerja menjadi faktor penting apakah investor mau menanamkan modalnya di suatu wilayah atau tidak.

Baca Juga: Prof Muradi : Pemanggilan Terhadap Anies Baswedan Sudah Tepat

Uu melanjutkan, kompetensi tenaga kerja sejalan dengan pemanfaatan teknologi industri. Seorang tenaga kerja harus dapat menguasai alat produksi dengan teknologi mutakhir.

"Mari kita utamakan buruh, peduli terhadap buruh selain dari segi kesejahteraan, juga dari segi kompetensinya," katanya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x