Tren Digitalisasi Naik 44 Persen, Koperasi di Jabar Didorong Adaptasi dengan Kemajuan Zaman dan Pandemi

- 15 Juli 2021, 21:26 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam Parade Virtual Cooperator Indonesia "Koperasi Jawa Barat sebagai Solusi Pemulihan Ekonomi" di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis, 15 Juli 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam Parade Virtual Cooperator Indonesia "Koperasi Jawa Barat sebagai Solusi Pemulihan Ekonomi" di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis, 15 Juli 2021. /Biro Adpim Jabar/Rizal/

BERITA KBB - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendorong semua koperasi di Jabar beradaptasi dengan kemajuan zaman dan pandemi COVID-19. Adaptasi pertama yang perlu dilakukan adalah dengan digitalisasi.

Menurut Emil data menunjukkan bahwa angka penjualan produk lewat e-commerce terus mengalami peningkatan. Pada Mei 2020, volume penjualan produk lewat e-commerce mencapai 121 juta atau mengalami peningkatan 44 persen jika dibandingkan periode Februari 2020.

"Ada trend digitalisasi naik ke 44 persen. Sehingga intinya di akhir masa jabatan saya semua koperasi sudah mahir dalam digital. Inilah yang harus dilakukan oleh semuanya. Saya minta tidak ada koperasi yang tidak melek digital," kata Emil saat menjadi pembicara dalam Parade Virtual Cooperator Indonesia "Koperasi Jawa Barat sebagai Solusi Pemulihan Ekonomi" di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis, 15 Juli 2021.

Baca Juga: Bantuan 6 Ventilator dan 3.000 APD Hazmat Disalurkan ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jabar

Emil mengatakan, ada dua kondisi yang mengharuskan koperasi melakukan digitalisasi. Pertama adalah pandemi COVID-19 yang membuat segala aktivitas dilakukan secara online untuk menghindari penularan virus.

"Kemudian kita geser dua dunia ini oleh dua interupsi. Diinterupsi oleh COVID-19 berikut yang membuat hidup kita beradaptasi," ucapnya.

Kondisi kedua adalah revolusi industri 4.0 yang akan melahirkan jenis pekerjaan baru. Salah satu contohnya adalah pekerjaan seperti penjaga Warung Telekomunikasi (Wartel) sudah tidak lagi dibutuhkan. Namun sebagai gantinya, ada jenis pekerjaan baru seperti reparasi handphone (HP) yang muncul.

Baca Juga: Sinopsis Putri Untuk Pangeran Jumat 16 Juli 2021: Maura Kecelakaan Jatuh dari Balkon, Polisi Cek TKP

"Ada pekerjaan-pekerjaan yang akan hilang, sehingga kita akan bergeser ke pekerjaan-pekerjaan baru. Di setiap revolusi zaman, ada yang hilang, ada yang baru. Yang hilang adalah telpon umum, wartel yang ada sekarang bisnis reparasi handphone. Jadi semua ada yang hilang, ada yang tetap," tuturnya.

"Inilah ilmu-ilmu yang harus di-share. Apakah koperasi-koperasi bisa melihat ini sebagai arah baru terhadap dua disrupsi tadi oleh disrupsi COVID-19. Kita harus contactless oleh 4.0 ada pekerjaan-pekerjaan yang bisa lebih cepat," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x