Perang Rusia dan Ukraina Belum Berakhir, Amerika Serikat Batasi Transaksi Crypto Warga Rusia

- 19 Maret 2022, 14:29 WIB
Ilustrasi koin cryptocurrency
Ilustrasi koin cryptocurrency /Pixabay.com/

 

BERITA KBB- Dalam sidang Senat pada Kamis, 17 Maret 2022, Senator Amerika Serikat (AS), Elizabeth Warren telah memperkenalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang yang disebut “Digital Assets Sanctions Compliance Enhancement Act.”

RUU ini bertujuan untuk membatasi kemampuan exchange crypto dan investor untuk bertransaksi dengan alamat crypto yang berafiliasi dengan orang yang bermarkas atau berdomisili di Rusia.

RUU juga dapat mengidentifikasi pihak exchange yang mendukung individu Rusia yang terkena sanksi, tetapi belum jelas seberapa luas RUU itu dapat diterapkan.

Baca Juga: Renungan Sebelum Puasa Ramadhan 2022, Dunia dan Akhirat, Manakah Yang Sudah Dijamin Diantara Keduanya?

Baca Juga: Peneliti INDEF Sebut Kebijakan HET Migor Sesuai Daya Beli Masyarakat

Dalam RUU dijelaskan bahwa pihak exchange dapat mengajukan petisi untuk menghapus dirinya dari RUU, namun pemerintah akan memberlakukan pembatasan aktivitas terhadap exchange tersebut.

Adapun, tujuan dari dibentuknya RUU karena pihak exchange terlihat tidak ingin memberlakukan pembatasan lebih lanjut kepada orang orang Rusia yang diberikan sanksi oleh pemerintah.

Sementara itu, Warren mengatakan bahwa AS tidak akan membiarkan Putin dan kroni-kroninya untuk menyembunyikan kekayaan mereka atau bahkan menghindari sanksi ekonomi menggunakan crypto.

Baca Juga: 7 Link Twibbon Jelang Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriyah yang Cocok Diunggah ke Media Sosial

Baca Juga: PROFIL Lengkap Rendy Kjaernett, Pemeran Yayan di FTV Terpesonanya Aku Sama Wah-Nya Soto Man

Lebih lanjut, Warren menambahkan bahwa RUU itu akan menutup jalan potensial untuk menghindari sanksi dan memastikan Rusia bertanggung jawab 100 persen atas invasi tanpa alasan yang dilakukan terhadap Ukraina.

Selain menerima pembatasan transaksi crypto, Rusia juga telah menerima berbagai macam pembatasan transaksi lainnya, seperti 10 bank terbesar Rusia yang telah diputus dari SWIFT.

Selain itu, terdapat juga pembatasan utang dan ekuitas baru pada tiga belas perusahaan dan entitas besar Rusia yang paling kritis.

Baca Juga: PROFIL Lengkap Rendy Kjaernett, Pemeran Yayan di FTV Terpesonanya Aku Sama Wah-Nya Soto Man

Baca Juga: PROFIL Lengkap Soraya Rasyid, Pemeran Marsya di FTV Terpesonanya Aku Sama Wahnya Soto Man

Bahkan, Rusia juga dibatasi dalam melakukan impor barang-barang teknologi yang penting bagi ekonomi negara tersebut dalam melakukan diversifikasi.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah