Gelar Diskusi Ekonomi dan Investasi Outlook 2024, Allianz Indonesia Kupas Tantangan serta Peluang yang dihadap

- 14 Desember 2023, 19:29 WIB
/Istimewa /

Meskipun industri asuransi berpotensi terkena dampak dari kemungkinan perubahan situasi kondisi ekonomi global dan tahun politik, namun imbasnya tidak secara signifikan, karena kebutuhan masyarakat akan solusi perlindungan asuransi akan tetap ada. 

Baca Juga: Beri Peluang Usaha untuk Pensiunan, Bank Mandiri Taspen Gandeng Tiki Luncurkan Agen Kurir Mantap

Kondisi yang saat ini dihadapi industri asuransi di Indonesia dan membutuhan kolaborasi dari berbagai pihak adalah tingkat literasi dan penetrasi asuransi yang masih rendah.

Berdasarkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 OJK, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2022 berada pada level 2,27 persen, masih jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan beberapa peer countries di ASEAN.

Sedangkan tingkat literasi pada sektor perasuransian berada pada level 31,7 persen, namun tingkat inklusinya pada level 16,6 persen (sumber: Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan/SNLIK tahun 2022 OJK). Sehingga masih ada gap antara tingkat literasi asuransi dengan inklusi asuransi.

Baca Juga: PT Perkebunan Nusantara VIII Melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Dengan Badan Bank Tanah

“Allianz berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi finansial dan penetrasi asuransi melalui berbagai inisiatif yang digelar. Hingga November 2023, Allianz telah menggelar 613 acara literasi keuangan dan menjangkau lebih dari 635 ribu penerima manfaat. Kami juga terus menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan proteksi asuransi yang sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai dengan komitmen Allianz untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi,” kata Ni Made. 

Selain itu, Allianz Group yang diakui sebagai sustainable insurer berdasarkan Dow Jones Sustainability Index 2023 juga memiliki perhatian khusus terhadap isu keberlanjutan (sustainability) dengan menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Hal ini karena bisnis asuransi bersifat jangka panjang dan fokus pada masa depan. 

“Dalam menjalankan proses bisnisnya, Allianz Indonesia mengedepankan upaya penyelarasan aspek ESG yang mengarah pada cakupan keseimbangan kinerja 3P (People, Planet, dan Profit). Pendekatan ini tidak sekadar menitikberatkan pada aspek profit semata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan,” ujar Ni Made.

Baca Juga: Nasabah Bank Raya Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI, Begini Caranya!

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x