Mengenali Penyebab dan Akibat Bullying Pada Anak di Sekolah, Marissa Putri, M. Psi., Psikolog

5 Maret 2022, 07:29 WIB
Mengenali Penyebab dan Akibat Bullying Pada Anak di Sekolah, Marissa Putri, M. Psi., Psikolog //koleksi Marissa Putri, M. Psi., Psikolog
 
BERITA KBB- Bullying pada anak adalah hal yang sangat berbahaya, ucap psikolog Marissa Putri dalam wawancara eksklusif bersama BERITA KBB.
 
Tak sedikit kasus bullying pada anak di seluruh dunia berujung pada kematian.
 
Kemunculan depresi dan ketidaknyamanan menjadi salah satu pemicunya.
 
Baca Juga: Kabar Bahagia, Legenda Balap MotoGP Asal Italia Valentino Rossi Resmi Menjadi Seorang Ayah
 
Berikut wawancara eksklusif BERITA KBB bersama Marissa Putri, M.Psi., Psikolog, membahas tentang bullying pada anak.
 
Marissa mengatakan, "Bullying pada anak dapat berbahaya, karena ketika itu terjadi, akan mengganggu proses adaptasi anak terhadap lingkungan."
 
"Selain proses adaptasi anak terhadap lingkungan, proses tumbuh kembang si anak pun akan terganggu."
 
Baca Juga: PROFIL Lengkap Dinda Mahira, Pemeran Amel dalam My Nerd Girlbs
 
"Belum lagi, masyarakat kita juga belum mengenal betul yang namanya 'Bystander'."
 
"Bystander adalah orang-orang yang menyaksikan proses bullying namun tidak melakukan apa-apa."
 
"Bystander adalah sesuatu yang harus di-intervensi, baik oleh guru atau orang tua."
 
Baca Juga: Lima Musisi Dengan Jumlah Pengikut Terbanyak Di Instagram, Ada Sosok Ganteng yang Buat Wanita Terpesona
 
"Beberapa indikasi anak yang terkena bullying bisa dilihat dari perubahan kebiasaan si anak."
 
"Beberapa anak akan menarik diri dari lingkungannya, enggan sekolah, gangguan makan dan tidur, dan sering bermimpi buruk."
 
"Untuk indikasi anak pembully, bisa dilihat dari kebiasaan si anak di rumah, bagaimana sikap dia ke teman dan adik atau kakaknya."
 
Baca Juga: Doni Salmanan Dilaporkan Atas Dugaan Kasus Penipuan Aplikasi Berkedok Trading Bernama Quotex, Bukan Binomo
 
"Kebiasaan orang tua pun berperan penting, apakah ada indikasi bullying, karena bisa saja dengan anggapan bercanda."
 
"Namun si anak tidak berpikir demikian dan merasa terintimidasi untuk melakukan hal yang sama untuk bertahan di lingkungannya."
 
"Bullying juga bisa terjadi tidak hanya oleh teman sebaya, bisa saja oleh kakak kelas atau bahkan guru sendiri."
 
Baca Juga: RESMI Doni Salmanan Dicoret dari Brand Representative D'Moon dan JVS Brew
 
"Untuk mencegah semua itu, cukup dengan bertanya secara spesifik bagaimana hubungan si anak di lingkungan sekolah."
 
"Pertanyaan 'Hari ini gimana di sekolah' akan membuat anak bingung menjawab."
 
"Contoh pertanyaan spesifik yang seperti, adakah yang membuat dia kesal, kenapa dia membuat kesal."
 
Marissa menjelaskan, untuk mencegah proses bullying kita harus mengedukasi anak tentang apa itu bullying dan menjelaskan batasan bercanda.
 
Karena menurut Marissa, tukang bully ketika ditanya mengapa melakukan itu, jawaban mereka adalah bercanda.
 
"Bercanda harusnya bisa menyenangkan untuk kedua pihak bukan." ujar Marissa
 
"Anak juga  harus diajarkan untuk stand up, karena bullying ketika dibiarkan hanya akan bertambah parah."
 
"Anak juga harus diajarkan teknik coping skill untuk menghadapi tekanan."
 
"Selain mengedukasi anak, kita juga sebagai orang tua harus belajar cara-cara komunikasi dengan anak."
 
"Karena anak pada umumnya melakukan proses role modeling ayah atau ibunya." ujar Marissa menutup wawancara eksklusif bersama BERITA KBB.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Wawancara Eksklusif

Tags

Terkini

Terpopuler