Kelainan Genetik Menyebabkan Obesitas Pada Anak, Simak Penjelasannya Menurut Dokter Spesialis Anak

7 Maret 2023, 05:35 WIB
Kasus obesitas yang terjadi terhadap anak di Indonesia menjadi sebuah ancaman yang dapat berujung kepada kematian dini. Pasalnya kasus obesitas pada anak hari ini cukup mengalami peningkatan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu kelainan genetik atau sindrom kelainan geneti /serona1004/Pixabay

Berita KBB – Kasus obesitas yang terjadi terhadap anak di Indonesia menjadi sebuah ancaman yang dapat berujung kepada kematian dini. Pasalnya kasus obesitas pada anak hari ini cukup mengalami peningkatan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu kelainan genetik atau sindrom kelainan genetic.

Tingginya kasus obesitas yang dialami oleh anak karena kelainan genetic, membuat Frida Soesanti yang merupakan dokter spesialis anak konsultan endokrinologi harus memperingatkan kembali akan pentingnya menjaga keseimbangan metabolisme tubuh pada anak juga memperkenalkan kembali terkait faktor lain yang menjadi sebab munculnya penyakit obesitas berdasarkan kelainan genetic.

Frida mengambil contoh kasus yang terjadi terhadap seorang bayi berusia 16 bulan di Bekasi, yang memiliki berat badan mencapai 27 kg. Peristiwa tersebut merupakan suatu hal yang ia anggap ekstrem dan cukup langka ditemui.

Baca Juga: Aliansi Mahasiswa Jabar Puji Perjalanan Karir dan Kepemimpinan Iwan Bule, Siap Dukung Menuju Jabar 1 di Pilgub

Lebih lanjut, Frida memaparkan bahwa kemungkinan besar, terdapat sebuah kelainan genetik atau sesuatu yang tidak normal dari sisi faktor internal, tidak hanya dari faktor makanan misalnya susu kental manis. Pasalnya, obesitas yang disebabkan kelainan genetik atau gangguan hormonal pada umumnya disertai gejala lain.

Mengenal kelainan genetik pada kasus penderita obesitas

Ia juga memberi contoh terhadap kelainan genetik Prader Willi Syndrome yang kerap kali ditandai dengan nafsu makan yang sangat meningkat, hormon kortisol yang berlebihan, atau hormon tiroid yang kurang hingga dapat menyebabkan obesitas.

Adapun sindrom karena kelainan genetik pada umumnya diikuti dengan gejala yang lain, misalnya muncul kelainan pada mata hingga jantung.

“Umumnya obesitas karena kelainan genetik atau hormonal, tidak disertai peningkatan tinggi badan. Jadi, anaknya pendek, tetapi, gemuk. Sementara pada anak yang kelebihan berat badan, tinggi badannya juga bertambah," ucap Frida.

Baca Juga: Risiko Munculkan Penyakit Tidak Menular, Berikut Dampak dari Obesitas Menurut Ahli Gizi

Lingkungan menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya obesitas

Selain itu, Ia juga mengaku bahwa kasus obesitas yang terjadi karena faktor internal cenderung relatif kecil ketimbang obesitas yang disebabkan dari faktor eksogen atau faktor lingkungan luar, salah satunya dari gaya hidup yang buruk.

Gaya hidup tersebut dapat bermula dari kedua orangtua yang melepas anaknya untuk makan secara berlebihan serta mengonsumsi makanan dengan tinggi kalori secara terus-menerus tanpa diikuti dengan aktivitas fisik yang cukup.

Frida juga menyebutkan bahwa terdapat keluarga yang memiliki pandangan bahwa anak yang gendut itu terlihat lucu. Padahal jika orangtua mengetahui konsekuensi yang diterima anaknya adalah obsitasitas, hal itu tidak lucu sama sekali.

“Ada pandangan dari keluarga bahwa anak gendut itu lucu. Padahal, kalau kita tahu konsekuensinya, anak obesitas itu tidak ada lucu-lucunya sama sekali,” kata Frida.

Mengenal risiko dari penyakit obesitas

Adapun seseorang yang mengalami obesitas akan memiliki berbagai konsekuensi jangka panjang, yaitu dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, hingga perlemakan hati yang akan datang lebih dini.

“Obesitas menyebabkan peradangan di sel-sel tubuh secara terus-menerus yang berujung munculnya berbagai penyakit kronis,” ucap Frida.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler