Temuan ini mengejutkan para peneliti, karena dari penelitian sebelumnya, diyakini bahwa musik klasik dan instrumental merupakan genre yang sering digunakan sebagai pengantar tidur. Pada penelitian baru ini, kedua genre ini muncul lebih sedikit.
Dr. Alex Dimitriu, pendiri Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine di California, Amerika Serikat mengatakan, musik yang energetik pada kenyataannya dapat membantu kita tertidur lelap dalam kondisi yang tepat.
Asalkan, musiknya terstruktur, simetris, dan dapat ditebak, tanpa transisi keras atau perubahan tiba-tiba dalam tempo atau intensitas.
Selain itu, Dimitriu menjelaskan, untuk bisa tidur dengan lagu-lagu enerjik, seseorang harus sudah biasa mendengarkan musik tersebut.
Selain itu, lagu yang didengarkan sebagai pengantar tidur sebaiknya cenderung berirama monoton. Pasalnya, musik bertempo cepat atau lambat, membutuhkan kurangnya kebaruan atau kejutan untuk bisa mengantarkan tidur.