Uji Coba Obat Kanker di Amerika Ternyata 12 Pasien Sembuh Total, Berikut Penjelasannya

12 Juni 2022, 18:48 WIB
Ilustrasi – Obat kanker. /jarmoluk/Pixabay
 
BERITA KBB - Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering New York, Amerika Serikat (AS) baru-baru ini melakukan uji Dalam uji coba obat kanker ini, 12 pasien kanker dubur sembuh total.
 
Peneliti melihat penderita kanker mengalami remisi setelah menerima pengobatan imunoterapi eksperimental dalam uji coba obat kanker tersebut.
 
Adapun hasil uji coba obat kanker ini dipublikasikan oleh para peneliti di New England Journal of Medicine pada 5 Juni.
 
Baca Juga: Rara Pawang Hujan Akui Sempat 'Lengah' yang Membuat Konser Now Playing Festival 2022 di Cimahi Turun Hujan
 
Salah satu pasien dalam percobaan, Sascha Roth mengatakan, dia sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke Manhattan selama berminggu-minggu terapi radiasi ketika Memorial Sloan Kettering memberitahunya bahwa dia sekarang bebas kanker.
 
Dr. Luis A. Diaz Jr. dari Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering mengatakan, dia tidak mengetahui penelitian lain di mana pengobatan sepenuhnya melenyapkan kanker pada setiap pasien.
 
semua pasien memiliki kanker rektum stadium lanjut lokal yang berarti tumor telah menyebar di rektum dan kadang-kadang ke kelenjar getah bening tetapi tidak ke organ lain.
 
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia vs Nepal di Kualifikasi Piala Asia 2023, Rabu 15 Juni 2022 Pukul 02.15 WIB
 
Selain itu, kondisi kanker pasien sudah masuk ke tahap mutasi genetik langka yang disebut defisiensi perbaikan ketidak cocokan. 
 
Menurutnya, pasien diberi pengobatan selama enam bulan dengan obat imunoterapi yang disebut Dostarlimab, dari perusahaan farmasi GlaxoSmithKline, yang membantu mendanai penelitian tersebut.
 
Adapun obat tersebut dilaporkan berharga sekitar 11.000 dolar per dosis dan diberikan kepada setiap pasien setiap tiga minggu selama enam bulan.
 
Kontributor medis CBS News Dr. David Agus mengatakan, obat ini bekerja dengan mengekspos sel kanker sehingga sistem kekebalan dapat mengidentifikasi dan menghancurkannya.
 
Perlu juga dicatat bahwa tidak ada pasien yang menderita efek samping serius dari obat tersebut, seperti, kesuburan, kesehatan seksual, dan fungsi usus dan kandung kemih.
 
Didorong oleh keberhasilan percobaan, para peneliti sekarang setuju bahwa pengujian harus direplikasi dalam penelitian yang jauh lebih besar.
 
***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Instgaram uss. feed

Tags

Terkini

Terpopuler