Wih, Ternyata Semakin Banyak Perempuan Indonesia Ingin Berwirausaha

- 27 November 2020, 05:50 WIB
Ilustrasi perempuan yang sedang bersepeda.
Ilustrasi perempuan yang sedang bersepeda. /PIXABAY/MabelAmber

BERITA KBBGoogle merilis hasil penelitian untuk lebih memahami keinginan-keinginan terkait kewirausahaan dari perempuan Indonesia serta tantangan yang mereka hadapi.

Melalui program Women Will, yang juga memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi perempuan pemilik bisnis, penelitian Google-Kantar menyurvei 990 perempuan dan 510 laki-laki dalam dua bulan pertama 2020 tentang alasan mereka memilih untuk bekerja serta hal-hal yang penting bagi mereka saat mencari pekerjaan.

Penelitian yang berjudul “Advancing Women in Entrepreneurship,” menemukan bahwa 49% perempuan menyatakan diri sebagai pewirausaha dengan bisnis yang mereka jalankan sendiri saat ini, sedangkan 45% berkata baru ingin berwirausaha. Dari sisi laki-laki, 61% dari mereka berkata sudah menjadi pewirausaha dan 34% menyatakan ingin berwirausaha.

 Baca Juga: Kolaborasi Telkom University Dalam Pengembangan Potensi Pangan di Desa Margamukti Pangalengan

Setidaknya delapan dari 10 perempuan yang sudah atau ingin berwirausaha di Indonesia mengungkapkan bahwa mereka ingin meningkatkan keterampilan dalam menjalankan bisnis (misalnya, keterampilan berbisnis, pengelolaan uang, keterampilan digital, dsb.).

Selain itu, 83% perempuan menyatakan bersedia mengikuti pelatihan online, dan ini adalah angka tertinggi yang tercatat di Asia Tenggara. Di kawasan ini, pengguna internet perempuan menyebutkan bahwa mereka menghabiskan rata-rata 5,5 jam sehari untuk online, dengan 85%-nya menggunakan ponsel untuk mengakses internet.

“Ada peluang untuk menggunakan pelatihan online sebagai cara memenuhi keinginan belajar keterampilan tambahan dan mendukung kesuksesan pewirausaha perempuan,” jelas Veronica Utami, Marketing Director, Google Indonesia. 

Baca Juga: Tak Puas Dengan Fahri Hamzah, Najwa Shihab: Abang Tak 'Kencang' Lagi dan Loyo, Maksudnya?

“Selain itu, setelah acara pelatihan dan berjejaring harus lebih banyak dilakukan secara online akibat COVID-19, kita memiliki kesempatan bagus untuk memanfaatkan sikap terbuka mereka terhadap pelatihan online," tambahnya. 

Walau angka partisipasi perempuan dalam bidang kewirausahaan di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara, perempuan masih dianggap seharusnya berfokus untuk mengurus rumah tangga, dengan rendahnya penerimaan secara budaya terhadap ibu yang bekerja purnawaktu. 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x