Hilal Belum Terlihat, 1 Rajab Ditetapkan NU

- 2 Februari 2022, 10:19 WIB
PBNU memutuskan awal bulan Rajab 1443 H jatuh pada hari Kamis tanggal 3 Februari 2022 setelah tim rukyat tidak melihat hilal
PBNU memutuskan awal bulan Rajab 1443 H jatuh pada hari Kamis tanggal 3 Februari 2022 setelah tim rukyat tidak melihat hilal /nu.or.id


BERITA KBB - Hilal belum terlihat, warga NU dapatkan keputusan 1 Rojab 1443 H.

Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU mengikrarkan bahwa awal bulan Rajab bukanlah hari Rabu, 2 Februari 2022.

Melainkan jatuh pada hari Kamis, 3 Februari 2020 2 atau 1 Rajab 1443 Hijriyah.

Baca Juga: Mudah, Inilah Cara Mendaftar KIP Kuliah 2022 dari Kemdikbud

Hari ini terkait dengan sejarah yang pernah dilakukan semasa hidup oleh Rasulullah Shallallahu wasallam. Di mana dahulu kala, ketika bulan tidak terlihat atau hilal tidak terlihat.

Maka bulan digenapkan menjadi 30 hari. Sehingga bulan Junadil Akhir genap menjadi 30 hari 1 Rajab 1443H jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022.

Keputusan dari PBNU yang menyatakan bahwa bulan Rojab diawali pada hari Kamis besok, adalah sangat penting. Karena warga nahdliyin atau Nahdlatul Ulama itu sangat mengagungkan bulan Rajab.

Baca Juga: 8 Orang Pemain Timnas Terpapar Covid 19 Dalam Laga Melawan Timor Leste, Netizen: Jangan Distop! Tahun Penting

Di mana dalam bulan Rojab terdapat peristiwa penting. Yaitu dalam penentuan waktu salat lima waktu atau peristiwa besar Isra Mi'raj yang pernah dialami oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Selain itu adalah kelahiran dari pada organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama yaitu pada 16 Rajab 1344 Hijriah.

Sebagai informasi, data hisab LF PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada jauh di atas ufuk, tepatnya +3 derajat 14 menit 51detik dan lama hilal 15 menit 23 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Selasa Pon 1 Februari 2022 pukul 12:46:14 WIB.

Baca Juga: Umpat Driver Karena Salah Alamat Dan Beri Bintang Satu, Rumah Pelanggan Didatangi Puluhan Ojek Daring

Sementara itu, letak matahari terbenam 17 derajat 13 menit 29 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal berada pada posisi 20º 32’ 49” selatan titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 3 derajat 19 menit 20 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 5 derajat 22 menit 35 detik.

Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua dengan tinggi 1 derajat 58 menit dan lama hilal di atas ufuk 9 menit 22 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan tinggi 3 derajat 19 menit dan lama hilal di atas ufuk 15 menit 41 detik).

Karena di seluruh Indonesia tinggi hilal adalah positif di atas dua derajat, maka pada saat matahari terbenam hilal masih di atas ufuk. Artinya, tinggi hilal di seluruh Indonesia secara keseluruhan sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah (hilal mungkin teramati). Namun tetap saja diartikan tidak terlihat.

Maka itulah informasi mengenai ketetapan bulan 1 Rajab oleh PBNU semalam. Diharapkan dari hal tersebut, warga nahdliyin mengikuti aturan pemerintah.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Online NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x