Network
BERITA KBB- Ada perasaan pahit saat melihat boy band Korea Selatan akhirnya diakui oleh Recording Academy baik dengan nominasi Best Pop Duo/Group Performance maupun undangan untuk tampil di panggung berkelas namun tidak membawa pulang piala Grammy.
Reaksinya dapat dimengerti: BTS telah dipuji dengan kesuksesan kritis dan komersial, termasuk mendapatkan penghargaan di upacara lain, tetapi dikesampingkan oleh Grammy di Amerika Serikat tahun lalu bahkan tahun ini terjadi lagi.
Ramai fans di seluruh dunia berpikir: mengapa? Bagaimana mungkin mega-hit seperti "Dynamite" bisa kalah tahun lalu? Dan tahun ini Butter? BTS sudah pasti pantas mendapatkan Grammy, tapi apakah Grammy pantas mendapatkannya?
Baca Juga: Takjub! 5 Masjid Berusia Tua Berdiri Kokoh Jadi Tujuan Wisata Religi
"Sejak Grammy tahun lalu yang berlanjut tahun ini trending di sosial media BTS pantas mendapatkan Grammy, tapi Grammy tidak pantas menerima kehadiran BTS"
Sudah banyak diberitakan, lagu Dynamite dan Butter adalah salah satu single terlaris, paling banyak diunduh tahun lalu dan tahun ini, dan menghabiskan 32 minggu berturut-turut yang menakjubkan di Billboard Top 100. Itu juga merupakan keajaiban budaya: ledakan sonik serotonin yang disampaikan di tengah krisis global; pengingat yang sangat dibutuhkan akan kekuatan musik yang sangat emosional dan transformatif—trek pop batu ujian yang membuat dunia menari dan tersenyum lagi setelah berbulan-bulan penuh tekanan kehilangan, isolasi, dan keputusasaan.
BTS berbeda. Mereka telah berhasil mengembangkan cetak biru boy band dan menjadi raksasa pop sekali seumur hidup, menyeimbangkan kepuasan artistik dengan kesuksesan komersial.
Sebuah boy band, ya, tetapi juga sekelompok artis, penulis lagu, penari, dan produser yang ketukan adiktif, lirik brilian, dan vokal manis telah menciptakan musik penting yang mengambil disparitas sosial-ekonomi dan psikologi Jung yang kompleks.
Mereka menciptakan pengetahuan fiksi multi-dimensi luarbiasa yang akan terasa seperti di rumah di MCU, sambil berkontribusi sekitar $5 miliar per tahun untuk PDB Korea Selatan.
