Apakah Benar Sewu Dino Lebih Horor daripada KKN di Desa Penari, Berikut Penjelasannya

- 18 Mei 2022, 13:16 WIB
Kisah Sewu Dino digadang gadang lebih horor di bandingkan dengan KKN di Desa Penari.
Kisah Sewu Dino digadang gadang lebih horor di bandingkan dengan KKN di Desa Penari. /Twitter/@SimpleM81378523//

BERITA KBB - Tidak hanya kisah KKN di Desa Penari yang threadnya dibagikan akun Twitter Simpel Man.

Akun ini juga membagikan sejumlah thread Twitter cerita horor lainnya, seperti  Sewu Dino.

Kisah Sewu Dino digadang gadang lebih horor di bandingkan dengan KKN di Desa Penari.

Sewu Dino dibagikan pada 5 Agustus 2019 setelah cerita KKN di Desa Penari viral yang dialami oleh Sri, Dini, Erna, Dela serta Mbah Tamin.

Baca Juga: Rapat Umum PT Allo Bank Dan PT Bank Permata Membahas Tentang Pengalihan Aset Dan Liabilitas

Cerita Sewu Dino berasal dari Jawa Tengah yang jika diartikan dalam bahasa indonesia berarti seribu hari.

Kisah horor tersebut menceritakan tentang kekejaman praktik santet seperti yang telah diketahui meskipun telah mengalami perkembangan yang cukup modern.

Beberapa daerah di Indonesia masih ada yang menerapkan ilmu ghaib dalam kehidupan sehari hari.

Baca Juga: Drama Korea 'Tomorow' Menuai Kecaman, Simak Penjelasannya

Cerita Sewu Dino merupakan kisah nyata yang terjadi pada tahun 2001 Hingga kini Thread tersebut telah mendapat sebanyak 27,8 ribu retweets dan 84,6 ribu likes.

Kisah Sewu Dino, berawal dari sosok bernama Sri yang memiliki keinginan merantau kerja dari luar Semarang.

Karena keterbatasan jenjang pendidikan yang ditempuh dan minimnya keahlian dia hanya bisa mendaftarkan diri sebagai Asisten Rumah Tangga di sebuah agen yang menyalurkan ke sejumlah tuan rumah di kota.

Baca Juga: Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Akan Dikenai Denda Sebesar Rp30 Juta, Netizen: BPJS Rasa Pinjol

Tidak lama setelah mendaftar Sri bertemu dengan seorang wanita tua bernama Mbah Tamin yang hendak mempekerjakannya dengan ditawari gaji sebesar Rp 5 juta.

Mendengar gaji yang ditawarkan cukup besar Sri sedang membutuhkan biaya untuk menghidupi keluarganya.

Wanita tua tersebut berani membayar besar Sri karena melihat weton nya yang jatuh pada malam jumat kliwon.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Dideportasi, Berikut Ini Makna dan Penjelasan Deportasi

Oleh Mbah Tamin Sri kemudian dibawa ke kota tujuan yang ternyata tempatnya jauh dari peradaban kota.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah