Lukman Sardi Mengasah Kemampuan Akting Lewat Film Yang Menguras Air Mata, Berikut Penjelasan Profilnya

- 6 Juni 2022, 12:18 WIB
Lukman Sardi.
Lukman Sardi. /Instagram @lukmansrd/
 
 
BERITA KBB - Dari sales asuransi, Lukman Sardi terjun ke dunia selebriti. Totalitasnya di dunia peran, ia berhasil mendapatkan penghargaan dan popularitas sebagai aktor papan atas Indonesia.
 
Meskipun orang tuanya Idris Sardi adalah seniman biola legendaris Indonesia, Lukman Sardi termasuk salah satu aktor muda Indonesia yang tidak memakai jalur koneksi sebagai jalan mulus bagi kariernya di dunia hiburan tanah air.
 
Sejak belia, Lukman sudah mengasah kemampuan akting lewat empat film drama yang cenderung mempertontonkan akting menguras air mata, yaitu Kembang-Kembang Plastik (1978), Pengemis dan Tukang Becak (1979), Dinginnya Hati Seorang Gadis (1979), serta Anak-anak Tak Beribu (1980).
 
 
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini sebelum terjun menjadi aktor profesional sempat menjadi seorang sales asuransi serta mendirikan sebuah playgroup sebelum akhirnya bermain dalam sebuah sinetron bertitel Cinta Yang Kumau. Dari situ datanglah tawaran casting dari Mira Lesmana untuknya bermain dalam film kolosal “GIE” sebagai aktivis ‘66.
 
Walaupun perannya cukup kecil dalam GIE, akting Lukman di situ cukup mencuri perhatian.
 
Setelah itu Lukman banyak kebagian peran utama dalam berbagai film, sebut saja ada kisah drama aksi besutan Rudi Soedjarwo yang bertajuk 9 Naga. 
 
Di situ totalitas akting Lukman Sardi banyak teruji dalam film yang banyak mengandalkan adegan laga. Kalangan sineas nasional menilai dia adalah aktor masa depan Indonesia yang menjanjikan.
 
 
Lahir di Jakarta pada 14 Juli  1971 lalu dan akrab dipanggil dengan sebutan Memet oleh sahabat-sahabat terdekatnya ini adalah anak dari Idris Sardi dan Zerlita. Ayahnya bercerai saat usia Lukman belum genap 3 tahun. Dalam banyak wawancara media, Lukman mengatakan tidak kehilangan sosok sang ayah.
 
Sang ayah yang kemudian sempat menikah dengan aktris senior Marini dikaruniai sepasang putri dan putra yaitu Shelomita dan Ruben Elishama, keduanya kini juga berprofesi sebagai pemusik walaupun mendalami arah musik yang berbeda. Walaupun datang dari keluarga broken home, hubungan Lukman dengan saudara tirinya yang lain ibu terbilang cukup dekat.
 
Sebagai seorang aktor yang mau belajar banyak berbagai peran penting pernah disabet Lukman Sardi, mulai dari sosok penjahat berdarah dingin, gay, hingga seorang pejuang kemerdekaan pernah dimainkannya dengan brilian. Tidak heran kalau sederet penghargaan pernah digenggamnya.  
 
Sebut saja penghargaan Best Actor di ajang bergengsi Bali International Film Festival 2006 yang disambung dengan ganjaran sebagai Pemeran Utama Pria Film Terpuji dalam Festival Film Bandung 2006.
 
Sejak itu wajahnya banyak mendominasi banyak film nasional yang ramai menggeliat sejak tahun 2004 setelah sempat mati suri pada dekade 90-an.
 
Pada 2008, sosoknya lekat sebagai Ikal dewasa. Karakter yang dia bintangi dalam dwilogi Laskar Pelangi. Ikal yang merupakan jelmaan karakter Andrea Hirata, sang penulis tetralogi negeri Laskar Pelangi nyatanya dimainkan dengan gemilang oleh Lukman Sardi.
 
Dalam film Sang Pemimpi yang mencatat jumlah penonton hingga angka 5,5 Juta penonton sejak diedarkan pada pertengahan bulan Desember 2009, Lukman yang berperan sebagai Ikal dewasa mendapat porsi akting yang cukup banyak, hal ini lagi-lagi semakin melambungkan namanya.
 
***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: hitz.gizi.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x