50.000 Warga Jerman Demo Tolak Keterlibatan Berlin dalam Perang Rusia - Ukraina, Apa Kata Mereka?

- 26 Februari 2023, 21:56 WIB
Ilustrasi demo. Berikut tuntutan warga Jerman dalam aksi demonstrasi menolak keterlibatan pemerintahannya dalam perang Rusia - Ukraina.
Ilustrasi demo. Berikut tuntutan warga Jerman dalam aksi demonstrasi menolak keterlibatan pemerintahannya dalam perang Rusia - Ukraina. /Pixabay/Erich_rg/

Berita KBB - Ribuan warga memprotes tindakan pemerintah Jerman yang memberikan lebih banyak senjata ke Ukraina. Mereka menuntut agar pemerintah meredakan perang Rusia - Ukraina dengan jalan berunding dengan Presiden Vladimir Putin.

Dilansir The Guardian, Minggu 26 Februari 2023, sebanyak 13.000 warga berdemonstrasi di Gerbang Brandenburg, Berlin Tengah, Jerman. Namun menurut pihak penyelenggara, ada 50.000 orang yang ikut dalam aksi bernama Pemberontakan demi Perdamaian itu.

Demonstrasi itu diketahui dipimpin oleh Sahra Wagenknecht anggota Partai Kiri, dan veteran gerakan feminisme Alice Schwarzer. Aksi serupa juga terjadi di kota-kota lainnya Jerman.

Baca Juga: Pria Asal Amerika Serikat Catat Rekor Piknik ke Disneyland 2.995 Hari Nonstop Selama 8 Tahun, Begini Ceritanya

Wagenknecht menyatakan, aksi ini merupakan inisiatif dari masyarakat dan menjadi sinyal untuk memulai gerakan perdamaian yang baru dan kuat di Jerman. Para demonstran mengaku tidak merasa terwakili oleh pemerintah yang membuat keputusan tersebut.

Wagenknecht diketahui sebelumnya telah memperingatkan akan terjadinya perang Rusia - Ukraina pada sebuah siaran televisi pada 20 Februari 2022 lalu.

“Kami senang bahwa Putin tidak tampil seperti seorang nasionalis gila Rusia yang keracunan oleh pemikiran tentang memindahkan perbatasan. Jika memang seperti itu, negosiasi tidak akan ada artinya,” kata Wagenknecht kala itu.

Baca Juga: Profil dan Biodata Anna, Last Girl Stand di Galeri MasterChef Indonesia Season 10

Para demonstran membawa-bawa poster dengan beragam pesan, seperti “Helm hari ini, tank baja besok, lusa anakmu”. Poster-poster lain bertuliskan “Diplomat bukan granat”, “Hentikan Pembunuhan” dan “Bukan Perangku, Bukan Pemerintahku”.

Diketahui, pemerintah Jerman telah memperbanyak dukungan militernya kepada Ukraina. Awalnya, pemerintah menyumbangkan 5.000 helm tentara, dan baru-baru ini menyetujui pengiriman tank baja Leopard II buatan Jerman.

Norbert, seorang pensiunan tentara, membawa sebuah poster bertuliskan “Musuh sebenarnya berada di Kota London dan New York”, merujuk pada kekuatan finansial yang menurutnya adalah dalang di balik perang Rusia - Ukraina dan enggan menghentikannya.

“Kita bagaikan budak peperangan dan budak penyulut perang,” ujarnya, seperti dikutip The Guardian. Menurutnya, pasca Perang Dunia II, Jerman tidak punya hak lagi untuk ikut campur dalam perang.

Selain Norbert, ada pula seseorang yang membawa poster yang bertuliskan bahwa orang-orang telah dikecoh untuk menerima perang oleh efek sedatif dari vaksin COVID-19. 

Lalu seorang wanita bernama Edith, membawa foto tokoh revolusi India Mahatma Gandhi berukuran besar. “Kita harus mencontoh dia yang bisa melawan tanpa kekerasan untuk menghentikan kegilaan ini,” ujarnya.

Ada juga demonstran yang menunjukkan rasa simpatinya terhadap Ukraina dengan mengusung spanduk bertuliskan “Hentikan Perang Putin” dan “Bantu Ukraina Mempertahankan Diri”.

Diketahui, aksi demonstrasi masyarakat di Berlin Tengah itu diiringi dengan alunan lagu-lagu bertema perdamaian. Seperti “Imagine” yang dipopulerkan John Lennon dan “99 Luftballons” milik musisi Jerman Nena.***

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah