Dibalik Gempa Pangandaran : Susi dan Keluarga Sempat Panik dan Kocar - Kacir

25 Oktober 2020, 15:07 WIB
Susi dan keluarganya berfoto bersama sesaat sebelum terjadi.gempa di Pangandaran, Minggu, 25 Oktober 2020/Istimewa /Berita KBB

BERITA KBB - Gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) terjadi saat Pantai Pangandaran, Jawa Barat sedang padat pengunjung.

Maklum, gempa yang mengguncang Pantai Pangandaran pada pukul 07:56 WIB itu terjadi tepat pada saat hari libur, Minggu, 25 Oktober 2020.

Tak pelak, saat kejadian membuat wisatawan asing maupun domestik  baik yang berada di bibir pantai atau di dalam hotel belingsatan.

Ada yang berlari untuk menyelamatkan diri karena khawatir ada tsunami. Ada pula yang bergegas meninggalkan hotel untuk menjauh.

Setiap hari libur Pantai Pangandaran kerap menjadi pilihan sebagai tempat tujuan wisata yang datang dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Tak terkecuali Susilowati (50). Ia bersama keluarganya yang berjumlah 25 orang  sengaja mencarter bus untuk
mengisi acara hari liburnya di Pantai Pangandaran.

Susi warga Jalan Asmi, Kelurahan Pungkur, Kecamatan Regol itu bersama keluarganya jauh - jauh hari mengisi liburannya  ke Pangandaran.

Mereka berangkat pada Jumat malam, 23 Oktober 2020 dan tiba di lokasi pada Sabtu, 24 Oktober 2020, lalu rencana pulang pada Minggu malam, 25 Oktober 2020.

Namun, karena terjadi gempa, rencana pulang pun akhirnya dipercepat.

"Saya  dan keluarga memutuskan pulang lebih cepat dari rencana awal pada malam hari dari Pangandaran, saya khawatir ada gempa susulan terutama membaca di berbagai media , berita gempa sangat gencar," kata Susi panggilannya menceritakan  kepada Berita KBB.

Ia menuturkan, sesaat setelah terjadi gempa suasana hotel tidak terkendali.

"Suasananya sangat rikuh, semua penghuni berusaha keluar hotel untuk menyelamatkan karena takut roboh mungkin, " katanya menambahkan.

Yang dikhawatirkan Susi adalah ada beberapa anggota keluarga yang sedang berada di pantai saat kejadian.

"Saya jadi ikut panik, karena saya harus menyelamatkan diri dari dalam hotel sementara saya  harus teringat keluarga yang ada di pantai, bukan apa - apa saya teringat kalau ada gempa di pantai selalu disusul tsunami, itu yang jadi saya ketakutan luar biasa tadi pagi," ujar saat dihubungi siang harinya.

Alhasil, hingga siang hari menjelang kepulangannya ke Bandung, Susi merasa lega karena isu akan terjadinya tsunami tidak terbukti.

"Malah setelah kejadian itu, para pengunjung lain kembali ke pantai dan situasi Pantai Pangandaraan saat itu juga kembali normal," katanya menegaskan.

"Alhamdulilah, tidak ada tsunami, saya dan keluarga pun lebih tenang dalam mempersiapkan kepulangan, apalagi setelah membaca pesan dari beberapa kiriman bahwa gempa di sini (Pangandaran) tidak berpotensi tsunami," ia menambahkan lagi.

Susi pun mengungkapkan,  menjadikan hikmah atas kejadian gempa yang dirasakan dan dialaminya tepat ketika ia sedang berada di pantai dimana bisa terjadi tsunami kapan saja.

"Alhamdulillah, Allah masih melindungi saya dan keluarga dari bencana, ini menjadi hikmah bagi saya dan keluarga di kemudian hari," katanya memungkasi.***


Editor: Arief NK

Tags

Terkini

Terpopuler